Namun hajatan di Nagekeo di bawah salah satu kue dipiring tersebut telah disediakan sebuah plastik sebagai wadah jika kuenya tidak habis dimakan ditempat dan akan dibawa pulang
Wawww.... ini sangat menarik dan aku belum pernah liat ini sebelumnya.
Jiwa-jiwa anak kosan mulai bersemi dong, dengan gerakan slow tapi pasti mulai memasukkan kue satu persatu kedalam plastik, bontot pulang ke kosan, untuk cemilan diwaktu senggang.
Nah, kali ini aku datang ke hajatan masyarakat Mbay (salah satu kelompok masyarakat di Nagekeo yang memiliki adat dan istiadat tertentu). Hajatan ini dengan niat, pihak laki-laki datang untuk meminang anak perempuan dari yang menyelenggarakan hajatan.
Prosesinya memakan waktu yang cukup lama 5-7 jam mulai dari kehadiran, diskusi hari H pernikahan, diskudi belis (mahar), diskusi uang untuk acara dan lain-lain. Tapi pada cerita ini saya hanya menceritakan tentang kebiasan memberikan kue saat hajatan.
Saat acara berlangsung aku duduk tepat disamping perwakilan perempuan dan laki-laki jadi cukup jelas bagaimana prosesi meminang masyarakat Mbay terjadi, jika penasaran dengan prosesinya tulis dikolom komentar yaa, nanti aku coba ceritakan dengan jelas.
Dari hajatan ini saya semakin percaya bahwa Indonesia ini beragam dan masing-masing kelompok masyarakat punya caranya sendiri untuk menyelenggarakannya.
Indonesia memang negara yang kaya dengan Budaya, saya bangga dilahirkan di tanah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H