Hai, hai, hai...
Ketika mendengar kata hajatan, apa yang pertama kali terpikirkan? orang banyak? makanan? kue? daging? atau apa?
Pilihan-pilihan itu yang aku pikirkan saat mendengar kata hajatan, kalau kamu apa nih yang terpikirkan? harapannya sama ya biar briegingnya masuk hahahaa...
Oke,
Saat adanya hajatan udah pasti akan banyak orang yang hadir, karena kehadiran mereka memang diundang dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menginformasikan berita bahagia, ada yang memang ingin berbagi atau lain sebagainya.
Biasanya sang pemilik hajat akan menyediakan makanan atau sekedar kue sebagai jamuan untuk tamu yang sudah diundang dalam hajatan tersebut.
Yang paling sering adalah kue yang beragam rasa dan bentuk yang disediakan pemilik hajatan. Uniknya hajatan yang aku hadiri menyedia kue masing-masing satu piring untuk setiap tamunya sebagai perhargaan untuk semua tamu yang sudah hadir.
Kue yang diberikan ada 4 buah dengan berbagai bentuk diatas sebuah piring. Nah tradisi disini kue yang diberikan, pantang untuk dikembalikan ke dapur atau dilarang garis keras untuk bersisa, jadi setiap tamu harus menghabiskan kue tersebut.
Agak beban kan ya menghabiskan kue-kue itu, mana kuenya gede-gede lagi kan kenyang yaaa...
solusinya gimana?
bolehkah dibawa pulang?
Di lingkungan rumahku bawa kue pulang kerumah itu kurang lazim dilakukan, terlebih jikayang dibawa lebih dari dua, udah bisa dipastikan akan diliatin tuh sama orang lain dan menjadi bahan ceritaan satu kampung.Â
Ah, itu biasa terjadi
kuenya cuma 3 yang dibawa pulang tapi omongannya mungkin sampe 3 generasi hahaha...
semoga sekarang sudah tidak dilestarikan yaaa...