Mohon tunggu...
Money

Apa Itu Metode Penyusutan Aktiva Tetap?

30 November 2015   12:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:45 10232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

accounting-media.blogspot.com

 

Penyusutan (Depreciation) adalah Alokasi biaya perolehan atau sebagian besar hargaperolehan suatu aset tetap selama masa manfaat aset itu. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa, yaitu nilai aset itu pada akhir masa manfaatnya. Setiap perusahaan memegang peranan penting dalam menentukan metode apa yang akan digunakan dan hal ini akan berpengaruh pada besarnya beban penyusutan.

***

Penyusutan Aktiva Tetap

Aset tetap suatu entitas memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dan seiring dengan pemakaian aset tetap tersebut maka kemampuan potensial aset tetap tersebut untuk menghasilkan pendapatan akan semakin berkurang. Oleh karena itu, biaya perolehan aset tetap harus dialokasikan sepanjang umur dari aset tetap tersebut secara sistematis.

 

Definisi Penyusutan 

Menurut Dwi Martani, Akuntansi Keuangan Menengah (2012:313) “Depresiasi adalah metode pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset secara sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut.” Menurut Skousen et al, Intermediate Accounting (2005:104) menjelaskan bahwa,“Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode periodeberbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva.”Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa penyusutan adalah pengalokasian secara sistematis dari harga perolehan dari suatu aset tetap sepanjang masa manfaat aset tersebut.

 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusutan

Menurut Warren et al, Accounting – Pengantar Akuntansi (2007:508-509). Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat bisa diidentifikasi sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional:

  1. Penyusutan Fisik (physical depreciation) terjadi dari kerusakan dan keausan ketika

digunakan dan karena pengaruh cuaca.

  1. Penyusutan Fungsional (functional depreciation) terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti diharapkan.

Pembebanan penyusutan merupakan pengakuan terjadinya penurunan nilai atas potensi manfaat (jasa) suatu aktiva. Pengalokasian beban penyusutan mencakup beberapa periode

pendapatan sehingga banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk

menghitung besarnya beban penyusutan periodic secara tepat.

Menurut Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar (2010:24) ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyusutan, diantaranya:

  1. Pemakaian
  2. Keausan
  3. Ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta
  4. Keterbatasan teknologi

 

Penilaian Biaya Penyusutan

Menurut Arfan Ikhsan, Pengantar Praktis Akuntansi (2009:166). Biaya penyusutan dapat

dinilai melalui:

  1. Harga Perolehan

Harga perolehan (cost) adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva

tersebut sampai aktiva itu dapat digunakan oleh perusahaan.

  1. Perkiraan Umur Kegunaan

Perkiraan umur kegunaan (usefull life) adalah periode dimana perusahaan dapat

memanfaatkan aktiva tersebut. Atau Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

akan diperoleh dari aset tersebut oleh entitas. Umur kegunaan biasanya ditetapkan

dalam jumlah tahun, jumlah unit produksi, jumlah kilometer yang ditempuh dan ukuranukuran

yang lain.

  1. Nilai Residual

Nilai residual (residu) atau biasa disebut nilai sisa yang merupakan nilai kas yang aktiva tetap tersebut pada akhir masa kegunaannya.

 

Metode Penyusutan

Menurut Raja Adri Satriawan, Akuntansi Keuangan versi IFRS (2012:174). Penyusutan

dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kritertia berikut:

  1. a) berdasarkan waktu

(i) metode garis lurus (straight line method)

(ii) metode pembebanan menurun (declining balance method)

- metode saldo menurun (declining balance method)

- metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)

  1. b) berdasarkan penggunaan

(i) metode jam jasa (service hours method)

(ii) metode jumlah unit produksi (productive output method)

Menurut Dwi Martani, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (2012:316-319)

ada beberapa metode penyusutan, diantaranya:

  1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Merupakan metode yang paling sederhana mengasumsikan adanya penggunaan yang

konstan dari suatu aset selama masa manfaatnya. Metode ini merupakan metode yang

mendasarkan alokasi dari fungsi waktu penggunaan aset.

  1. Metode Pembebanan Menurun

Metode pembebanan menurun memberikan pembebanan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dari umur aset dan pembebanan yang rendah pada tahun-tahun akhir. Dua metode yang sering digunakan entitas dalam pembebanan menurun adalah metode jumlah angka tahun (sum of the years method) dan metode saldo menurun (declining balance)

  1. Metode Jumlah Angka Tahun

merupakan metode depresiasi yang dihasilkan dari Penghapus bukukan yang bersifat menurun dimana biaya depresiasi tahunan ditentukan dengan mengalihkan biaya depresiasi dengan fraksi tahun sebagai tarif pembebanan depresiasi

Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut:

 

Biaya depresiasi = Fraksi Depresiasi x ( Nilai Peroleh Aset – Nilai Residu )

 

  1. Metode Saldo Menurun

Merupakan metode yang membebankan depresiasi dengan nilai yang lebih tinggi pada awal periode dan secara gradual akan berkurang pada tahun tahun selanjutnya.

Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumusan sebagai berikut:

 

Biaya Depresiasi = Nilai Buku Awal Tahun x Tarif Saldo Menurun

 

 

 

  1. Metode Unit Produksi

 

Metode ini mengasumsikan pembebanan depresiasi sebagai fungsi dari penggunaan atau produktivitas aset, bukan dilihat dari waktu penggunaan aset. Berdasarkan metode ini umur dari aset akan didepresiasikan berdasarkan jumlah output yang diproduksi (unit produksinya) atau berdasarkan input yang digunakan (seperti jam kerja). Metode ini sangat tepat digunakan untuk menghitung biaya depresiasi dengan metode unit produksi digunakan rumusan sebagai berikut:

***

Metode Pencatatan Penyusutan

Adapun cara pencatatan penyusutan, menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, Akuntansi Keuangan (2009:251) terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Metode Langsung (Direct Methods)

Adalah metode pencatatan penyusutan dimana biaya penyusutan langsung mengurangi nilai aktiva.

  1. Metode Akumulasi (Accumulated Methods)

Adalah metode pencatatan penyusutan dimana biaya penyusutan tiap tahun dikumpulkan dan dicatat pada perkiraan accumulated depreciation (akumulasi penyusutan).

***

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Setiap perusahaan memegang peranan penting dalam menentukan metode apa yang akan digunakan dan hal ini akan berpengaruh pada besarnya beban penyusutan, dimana setiap perusahaan akan menentukan metode penyusutan yang mungkin akan berbeda dengan metode penyusutan yang ditetapkan oleh perusahan yang lainnya.

 

Sumber :

jbptunikompp-gdl-gianlaksan-35548-10-unikom_g-l (di akses tanggal 29 November 2015)

http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/06/metode-penyusutan-aktiva-tetap-akuntansi.html.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun