Auditor internal harus memiliki kebebasan atau independensi yang cukup dari pihak-pihak yang diperiksanya dengan tujuan untuk memeriksa kembali apakah tugas sudah dikerjakan sesuai dengan instruksi dan mencapai hasil yang optimal. Â Kode etik ini harus teteap dijaga saat pelaksanaan tugas agar manajemen dapat menggunakan informasi yang tersedia bagi mereka untuk memantau apa yang terlaksana di perusahaan dan manajemen. Auditor bisa menggunakan informasi ini sebagai faktor saat menganbil ketetapan.Â
Dengan cepatnya arus perkembangan informasi kini kebutuhan data akuntansi juga menuntut untuk menciptakan data yang memiliki tingkat keakuratan tinggi. Untuk mengawasi operasi perusahaan dan memastikan bahwa laporan mengenai perusahaan mengandung informasi benar dan dapat dibuktikan. Itu lah sebabnya mengapa sebuah perusahaan tentunya menginginkan auditor internal yang cakap bekerja dan juga teliti.
Auditor internal pasti bekerja pada suatu perusahaan, akan tetapi harus tetap  selalu independen saat mengerjakan audit pada perusahaan tersebut.  Audit Internal juga dapat memberikan layanan terkait audit tambahan seperti membantu manajemen dalam pencegahan kecurangan, melakukan investigasi kecurangan, menjalin relasi dengan pihak lain seperti auditor eksternal, serta merencanakan dan melaksanakan audit. Karena auditor internal harus tetap profesional dalam mengerjakan tugasnya. Auditor internal wajib memiliki standar profesional dan kode etik. Fungsi audit internal harus mengoptimalkan pengawasan kegiatan dalam perusahaan serta membantu peningkatan berkelanjutan. Menurut uji analisis risiko, audit internal harus memberikan penilaian mengenai syarat minimal yang harus terpenuhi dan kelayakan pengendalian yang memengaruhi sistem administrasi, operasional, dan organisasi yang mencakup :
- Kecakapan laporan baik keuangan maupun pelaksanaan kegiatan
- Realisasi kepraktisan kegiatan
- Perlindungan aset perusahaan
- Kedisiplinan pada aturan dan perundang-undangan
Auditor internal juga melakukan tinjauan dan penilaian pengendalian internal untuk menentukan kecukupan desain dan efektivitas penerapan pengendalian internal, dan untuk memberikan informasi tentang kelemahan atau kekurangan pengendalian sebagai dokumentasi untuk perbaikan lebih lanjut. Dari manajemen. Secara teknis, tinjauan pengendalian internal membantu memfokuskan audit pada bidang atau fungsi yang kritis dan berisiko tinggi berdasarkan identifikasi kelemahan atau kekurangan pengendalian internal. Aktivitas yang tidak perlu efektif. Membuat aktivitas audit menjadi jelas dan terukur sesuai dengan kompleksitas organisasi yang diaudit.
Untuk menentukan keefektifan pengendalian internal, auditor harus mempertimbangkan apakah semua bagian dan prinsip pengendalian internal ada dalam rancangan dan operasi, dan apakah integrasi antara bagian-bagian tersebut dapat mengatasi risiko secara bersama-sama, harus dievaluasi. Dokumentasi audit menggunakan dokumen kerja audit berupa matriks pengendalian internal yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan laporan hasil audit pengendalian internal atau sebagai dokumen untuk menetapkan instruksi panduan ujian lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H