Quarter life crisis merupakan fenomena psikologis dimana individu merasakan kebimbangan dengan tujuan hidupnya hidupnya. Fenomena ini biasanya dirasakan oleh seseorang yang berumur 18-30 tahun karena pada masa ini seseeorang mengalami perubahan dari masa remaja menuju dewasa. Seseorang yang mengalami quarter life crisis ini biasanya merasakan kekhawatiran tentang masa depan, seperti mempertanyakan kemampuan diri, kebingungan memilih pekerjaan, serta kebimbangan dalam mengambil keputusan sehingga menimbulkan berbagai kondisi psikologis seperti kecemasan dan merasa tertekan. Di zaman sekarang, terutama di era modern, banyak tuntutan yang datang dari berbagai aspek kehidupan, oleh karena itu banyak dari generasi millennial dan gen-z sedang merasakan quarter life crisis. Maka dari itu perlu bagi generasi muda sekarang untuk menganali apa itu quarter life crisis untuk membantu bagaimana cara keluar dari zona ini.
Ciri-ciri Seseorang Mengalami Quarter Life Crisis
1. Kebingungan akan Masa Depan    Â
       Seseorang yang mengalami quarter life crisis biasanya sering mempertanyakan apa yang akan mereka lakukan di masa depan seperti tujuan karier mereka. Mereka biasanya kebingungan memilih jalan yang akan mereka ambil.
2. Merasa terjebak
      Apabila anda merasa susah untuk keluar dari zona nyaman, mungkin anda sedang mengalami quarter life crisis. Merasa terjebak dengan rutinitas hari-hari yang repetitive dan tidak melihat adanya jalan keluar merupakan salah satu gejala yang sering terjadi.
3. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
      Seseorang yang mengalami quarter life crisis juga gemar membandingkan dirinya dengan orang lain, seperti jenjang karier, pasangan, dan gaya hidup. Hal seperti ini menimbulkan perasaaan rendah diri. Perasaan rendah diri akan menimbulkan rasa takut untuk mengambil resiko yang akan memperparah kondisi ini.
4. Â Mempertanyakan eksistensi diri
      Mempertanyakan sebenarnya apa yang kita sukai, apa yang kita bisa lakukan, serta apa yang kita mau dan kita mampu lakukan  adalah salah satu ciri quarter life crisis yang paling menonjol. Seseorang yang mengalami quarter life crisis ini juga biasanya mempertanyakan untuk apa mereka ada di dunia ini d napa tujuan mereka sebenarnya.
5. Cemas dan sulit Bahagia
      Quarter life crisis berhubunngan erat dengan emosional dan psikologis seseorang. Hal-hal yang sudah disebutkan diatas tadi tentunya dapat menggangu kesejahteraan seseorang sehingga individu akan sulit untuk merasa bahagia.
     Â
 Gejalan-gejala ini dapat bervariasi dari individu ke individu, apabila seseorang mengalami beberapa tanda-tanda dari ini, mereka mungkin sedang mengalami quarter life crisis. Namun jika kondisi ini terjadi terus menerus sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari, maka dianjurkan untuk bekonsultasi dengan ahlinya.
      Untuk mencegah hal tersebut, sedari awal kita perlu mengenali apa yang menyebabkan seseorang mengalami quarter life crisis supaya dapat menghindari terjadinya fenomena seperti ini. Berikut penyebab seseorang mengalami quarter life crisis:
Quarter Life Crisis dapat terjadi karena:
1. Penggunaan Media Sosial
      Paparan media sosial yang intensif merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan quartel life crisi. Hal ini dikarenakan media sosial menampilkan perbandingan sosial yang intens, yang akan memperparah kecemasana seseorang serta menimbulkan perasaan rendah diri. Selain itu, sosial media juga menimbulkan eskpektasi yang tidak realistis yang akan menyebabkan seseorang kehilangan focus pada kehidupan nyata. Fenomena FOMO juga disebabkan oleh media sosiayang akan menciptakan rasa takt akan ketinggalan Padahal, hal yang ditampilkan di media sosial tidak seindah dengan kenyataannya.
2. Adanya Tekanan Sosial
      Di Indonesia, banyak sekali stigma sosial yang memperparah kondisi generasi saat ini. Salah satunya adalah kegagalan. Kegagalan sering kali diangggap sebagai hal yang memalukan bagi Masyarakat. Hal ini menyebabkan seseorang enggan keluar dari zona nyaman nya yang akan memperpanjang fase ketidakpastian dalam hidup. Selain itu, di Indonesia, terdapat tekanan sosial lainnya yang berhubungan dengan budaya seperti menikah sebelum usia 30, serta tuntutan untuk memenuhi ekspektasi keluarga.
3. Kurang Mengenal Diri Sendiri
      Quarter life crisis pada dasarnya berakar dari kurangnya pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri. Ketika seseorang tidak mengenali diri nya sendiri, potensi dirinya, minat dirinya, mereka akan merasa bingung dengan apa yang mereka inginkan dan lakukan. Hal-hal seperti ini pastinya menimbulkan rasa kegelisahan dan kehilangan arah.
4. Kondisi Ekonomi dan Sempitnya Lapangan Pekerjaan
      Di zaman sekarang, persaingan di pasar kerja semakin ketat karena kurangnya lapangan pekerjaan. Generasi muda yang baru memulai karier mereka akan kebingungan karena keterbatasan kesempatan. Dengan sedikitnya peluang kerja yang tersedia, banyak individu yang merasa pekerjaannya tidak sesuai dengann minat mereka sehingga memicu stress dan keputusasaan. Upah yang tidak sesuai dengan kebutuhan juga memperparah kondisi ini karena hal ini menimbulkan perasaan tidak aman dan kecemasan tentang masa depan.
Cara Mengatasi Quarter Life Crisis
1. Fokus pada Diri Sendiri
      Seperti yang sudah dijelaskan, quarter life crisis dapat terjadi karena terpapar media sosial, insecure, serta terpengaruh oleh stigma-stigma di Masyarakat. Oleh karena itu, apabila seseorang terlanjur mengalami quarter lfe crisis, perlu bagi seseorang itu untuk memprioritaskan dirinya sendiri. Dimulai dengan hal kecil seperti mengurangi penggunaan sosial media dan berhenti terfokus pada kesuksesan orang lain.
2. Kenali Potensi Diri
      Salah satu cara menemukan potensi diri adalah dengan meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang disukai dan apa yang dianggap penting dalam hidupnya. Kemudian mulai lah untuk mengeksplorasi berbagai hal seperti mencari hobi baru atau pekerjaan baru.
3. Mulai Membuat Rencana untuk Masa depan
      Mungkin terlihat sulit tetepi cobalah untuk memikirkan dan merencanakan apa yang akan anda lakukan mulai dari hal-hal kecil seperti rutin olahraga, makan makanan sehat, rajin beribadah dan lain sebagainya. Karena perubahan besar dimulai dengan perubahan kecil. Selain itu, jangan menunda-nunda serta membuat alasan untuk tidak mengerjakan apa yang kamu tujukan.
4. Bersyukur
      Bersyukur merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi quarter life crisis ini. Bersyukur dapat mengurangi rasa kecemasan dan stress yang timbul akibat fenomena ini. Dengan bersyukur, seseorang akan merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Salah satu cara untuk bersyukur adaalah melihat dan merenungkan apa yang ada di sekitar kita dan mulailah untuk menghargai hal-hal kecil.
Quarter life crisis bukanlah akhir dari segalanya. Setiap individu pastinya merasakan hal ini, tergantung bagaimana cara menyikapinya. Apabila kamu sedang merasakan quarter life crisis ini, maka segeralah intropeksi diri dan mulailah untuk berubah sebelum hal ini dapat menghancurkan kehidupannmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H