Mohon tunggu...
Ghina Safitri hidayani
Ghina Safitri hidayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Quarter Life Crisis: Memahami Fase Sulit di Usia 20-an

7 Januari 2025   22:11 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            Quarter life crisis berhubunngan erat dengan emosional dan psikologis seseorang. Hal-hal yang sudah disebutkan diatas tadi tentunya dapat menggangu kesejahteraan seseorang sehingga individu akan sulit untuk merasa bahagia.

           

 Gejalan-gejala ini dapat bervariasi dari individu ke individu, apabila seseorang mengalami beberapa tanda-tanda dari ini, mereka mungkin sedang mengalami quarter life crisis. Namun jika kondisi ini terjadi terus menerus sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari, maka dianjurkan untuk bekonsultasi dengan ahlinya.

            Untuk mencegah hal tersebut, sedari awal kita perlu mengenali apa yang menyebabkan seseorang mengalami quarter life crisis supaya dapat menghindari terjadinya fenomena seperti ini. Berikut penyebab seseorang mengalami quarter life crisis:

Quarter Life Crisis dapat terjadi karena:

1. Penggunaan Media Sosial

            Paparan media sosial yang intensif merupakan penyebab yang paling sering menimbulkan quartel life crisi. Hal ini dikarenakan media sosial menampilkan perbandingan sosial yang intens, yang akan memperparah kecemasana seseorang serta menimbulkan perasaan rendah diri. Selain itu, sosial media juga menimbulkan eskpektasi yang tidak realistis yang akan menyebabkan seseorang kehilangan focus pada kehidupan nyata. Fenomena FOMO juga disebabkan oleh media sosiayang akan menciptakan rasa takt akan ketinggalan Padahal, hal yang ditampilkan di media sosial tidak seindah dengan kenyataannya.

2. Adanya Tekanan Sosial

            Di Indonesia, banyak sekali stigma sosial yang memperparah kondisi generasi saat ini. Salah satunya adalah kegagalan. Kegagalan sering kali diangggap sebagai hal yang memalukan bagi Masyarakat. Hal ini menyebabkan seseorang enggan keluar dari zona nyaman nya yang akan memperpanjang fase ketidakpastian dalam hidup. Selain itu, di Indonesia, terdapat tekanan sosial lainnya yang berhubungan dengan budaya seperti menikah sebelum usia 30, serta tuntutan untuk memenuhi ekspektasi keluarga.

3. Kurang Mengenal Diri Sendiri

            Quarter life crisis pada dasarnya berakar dari kurangnya pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri. Ketika seseorang tidak mengenali diri nya sendiri, potensi dirinya, minat dirinya, mereka akan merasa bingung dengan apa yang mereka inginkan dan lakukan. Hal-hal seperti ini pastinya menimbulkan rasa kegelisahan dan kehilangan arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun