Perkenalkan saya Ghina Laksta Ridha Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya. Ingin memaparkan informasi dan pengalaman yang pernah saya ikuti yakni trend olahraga poundfit menjadi pilihan stress relief kaum hawa masa kini. Selamat membaca Semoga Bermanfaat dan terimakasih.
Sejak awal tahun hingga akhir-akhir ini bermunculan informasi dari kalangan komunitas masyarakat seputar kelas olahraga poundfit baik melalui poster bahkan paling sering di platform sosial media. Dimana kegiatan tersebut dapat digelar di ruangan indoor maupun outdoor dengan konsep yang meriah dan menyita perhatian masyarakat khususnya kaum hawa sebagai pilihan olahraga kebugaran yang menarik, unik, dan menyenangkan ditengah padatnya kesibukan maupun aktivitas.
Pound fit merupakan semacam latihan aktivitas kardio dengan gerakan seperti bermain drum. Gerakan yang dilakukan selama pound fit merupakan kombinasi yoga dan pilates yang digabungkan dengan penggunan stik (rip-stick) gunanya untuk menambahkan beban dalam melatih otot tangan dengan ciri khas warna hijau neon agar lebih mudah tertangkap mata dan diproses oleh otak kemudian gerakan diiringi alunan musik yang energik bergenre rock atau dance pop.. Hal tersebut menjadi minat dan daya tarik sendiri bagi para kaum hawa.
Asal mula poundfit sendiri yakni diciptakan oleh seorang pemain drum dan mantan atlet asal Amerika Serikat pada tahun 2011. Penciptanya merasa permainan drum dan gerakan kardio bisa digabungkan menjadi suatu olahraga baru yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi kebugaran tubuh. Poundfit hadir pertama kali di Indonesia sejak 2016, olahraga pound fitness (pound fit) tumbuh makin berkembang dan menjalar di berbagai kota bahkan di Kabupaten Tuban, tempat saya tinggal. Saya tertarik mengikuti kelas poundfit untuk melepas penat dan aktivitas fisik di sela-sela kesibukan saya menjadi Mahasiswi Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
Pada hari minggu, 11 Februari 2024 pukul 06.30 pagi kala itu saya mengikuti kelas pondfit yang digelar oleh salah satu butik terkenal di Tuban yang berkolaborasi dengan salah satu brand kosmetik yang berhasil memikat perhatian para peserta didominasi kaum hawa. Alasan saya tertarik mengikuti kelas poundfit selain termasuk salah satu olahraga yang menjadikan bugar dan sehat olah raga tersebut memiliki konsep yang unik yang dapat melepas penat atau stress saya setelah menghadapi berbagai macam tugas perkuliahan saya.Â
Setelah mengikuti sesi kelas poundfit selain mendapatkan pengalaman baru, memang benar tubuh merasa lebih bugar dari sebelumnya dan rileks karena merasa enjoy dengan gerakan-gerakan yang saya ikuti dengan iringan musik yang sangat energik serta teriakan semangat membuat rasa penat maupun stress hilang. Menurut saya olah raga poundfit dapat menjadi pilihan stress relief untuk melepas penat dari padatnya aktivitas dan kesibukan.
Stress relief sendiri yakni upaya yang diperlukan untuk mengurangi stres dengan efektif. Beberapa pilihan kegiatan stress relief antara lain : olahraga, membangun momen dengan orang tercinta, menikmati musik relaksasi, Â dan lain sebagainya.
Disisi lain ternyata benar adanya, olahraga pound fit ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bahkan kesehatan mental. Diantaranya yakni :
1. Menurunkan tingkat stres
Latihan pound fit juga bisa menjadi cara yang efektif untuk melepas stres. Bagaimana tidak, pound fit terasa menyenangkan karena diiringi dengan lagu-lagu yang energik atau bisa juga lagu dari band kesukaan Anda. Selain itu, selama latihan kardio ini, tubuh akan melepaskan endorfin. Endorfin adalah zat kimia yang dapat meningkatkan suasana hati, membuat tubuh lebih rileks, serta mengurangi rasa cemas dan gejala depresi ringan.
2. Meningkatkan fungsi otak
Selama pound fit, koordinasi otak dan anggota gerak akan dilatih supaya gerakan sesuai dengan irama lagu. Ditambah lagi, latihan kardio ini juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Dalam jangka panjang, melakukan pound fit secara rutin bisa meningkatkan daya ingat dan kemampuan otak untuk berpikir, mengurangi penurunan fungsi otak seiring bertambangnya usia, serta menurunkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan demensia.
Penulis : Ghina Laksta Ridha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H