Dilaporkan juga bahwa respons psikologis terhadap diabetes tipe 1, seperti depresi, kemarahan, dan stres, memiliki efek yang sama terhadap kualitas hidup seperti faktor lainnya, termasuk efikasi diri untuk manajemen diri, koping, dan dukungan keluarga. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8304448/#sec1-ijerph-18-07623Â
DIABETES TIPE 2
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat. Kondisi ini memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi.Â
1. Penyebab
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan diabetes melitus tipe 2, termasuk:
- Faktor genetik dan riwayat keluarga: Riwayat keluarga dengan diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini.
- Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko utama dalam pengembangan diabetes melitus tipe 2. Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kerja insulin dalam tubuh.
- Gaya hidup tidak sehat: Pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan diabetes melitus tipe 2.
- Usia dan faktor hormonal: Risiko diabetes melitus tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita dengan riwayat sindrom ovarium polikistik juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Gejala
Diabetes tipe 2 cenderung tidak memiliki gejala. Hal inilah yang menyebabkan penderita terkadang tidak menyadari kondisi tubuhnya. Walau begitu, ada beberapa gejala diabetes tipe 2 yang patut diwaspadai, di antaranya:
- Ingin buang air kecil terus-menerus, terutama saat malam hari.
- Sering merasa haus.
- Sering merasa lapar walaupun sudah makan, namun berat badan turun drastis.
- Area sekitar alat kelamin terasa gatal.
- Luka di kulit yang sulit mengering atau sembuh.
- Mudah lelah.
- Sering merasa kesemutan atau bahkan mati rasa di tangan dan kaki.
- Penglihatan kabur.
- Mudah terkena infeksi.
- Gangguan ereksi.
- Masalah kulit, seperti kehitaman pada area lipatan leher, ketiak, dan selangkangan.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diabetes-tipe-2Â
Dampak
Diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Kerusakan saraf (neuropati): Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tubuh, terutama pada kaki dan tangan.
- Kerusakan ginjal (nefropati): Diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
- Masalah mata: Diabetes dapat menyebabkan retinopati diabetik, glaukoma, katarak, dan masalah penglihatan lainnya.
- Masalah kardiovaskular: Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
- Luka yang sulit sembuh dan infeksi: Diabetes melitus tipe 2 dapat menyebabkan perlambatan proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Cara mencegah
1. Menurunkan berat badan ekstra