Mohon tunggu...
HEALTHY LIFESTYLE CORNER
HEALTHY LIFESTYLE CORNER Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - X2 KELOMPOK 3

Kelompok P5 Kelas X2 Kelompok 3: Aisyah Azarine Khayyira (03), Benzema Pranata (09), Dani Indra Wardana (15), Ghina Khansa (21), Nayla Difa Tsaqiba (27), Salsabila Nadhifa Aqilah (33).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk, Kenali Diabates!

10 November 2024   12:35 Diperbarui: 10 November 2024   12:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

  Dilaporkan juga bahwa respons psikologis terhadap diabetes tipe 1, seperti depresi, kemarahan, dan stres, memiliki efek yang sama terhadap kualitas hidup seperti faktor lainnya, termasuk efikasi diri untuk manajemen diri, koping, dan dukungan keluarga. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8304448/#sec1-ijerph-18-07623 

DIABETES TIPE 2

Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat. Kondisi ini memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi. 

1. Penyebab

Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan diabetes melitus tipe 2, termasuk:

  • Faktor genetik dan riwayat keluarga: Riwayat keluarga dengan diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko utama dalam pengembangan diabetes melitus tipe 2. Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kerja insulin dalam tubuh.
  • Gaya hidup tidak sehat: Pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan diabetes melitus tipe 2.
  • Usia dan faktor hormonal: Risiko diabetes melitus tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita dengan riwayat sindrom ovarium polikistik juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

https://ayosehat.kemkes.go.id

  1. Gejala

Diabetes tipe 2 cenderung tidak memiliki gejala. Hal inilah yang menyebabkan penderita terkadang tidak menyadari kondisi tubuhnya. Walau begitu, ada beberapa gejala diabetes tipe 2 yang patut diwaspadai, di antaranya:

  • Ingin buang air kecil terus-menerus, terutama saat malam hari.
  • Sering merasa haus.
  • Sering merasa lapar walaupun sudah makan, namun berat badan turun drastis.
  • Area sekitar alat kelamin terasa gatal.
  • Luka di kulit yang sulit mengering atau sembuh.
  • Mudah lelah.
  • Sering merasa kesemutan atau bahkan mati rasa di tangan dan kaki.
  • Penglihatan kabur.
  • Mudah terkena infeksi.
  • Gangguan ereksi.
  • Masalah kulit, seperti kehitaman pada area lipatan leher, ketiak, dan selangkangan.

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diabetes-tipe-2 

  1. Dampak

Diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

  • Kerusakan saraf (neuropati): Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tubuh, terutama pada kaki dan tangan.
  • Kerusakan ginjal (nefropati): Diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
  • Masalah mata: Diabetes dapat menyebabkan retinopati diabetik, glaukoma, katarak, dan masalah penglihatan lainnya.
  • Masalah kardiovaskular: Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
  • Luka yang sulit sembuh dan infeksi: Diabetes melitus tipe 2 dapat menyebabkan perlambatan proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.

https://ayosehat.kemkes.go.id

4. Cara mencegah

1. Menurunkan berat badan ekstra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun