Mohon tunggu...
HEALTHY LIFESTYLE CORNER
HEALTHY LIFESTYLE CORNER Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - X2 KELOMPOK 3

Kelompok P5 Kelas X2 Kelompok 3: Aisyah Azarine Khayyira (03), Benzema Pranata (09), Dani Indra Wardana (15), Ghina Khansa (21), Nayla Difa Tsaqiba (27), Salsabila Nadhifa Aqilah (33).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips dan Trik Mengatasi Stres Dengan Manajemen Waktu

10 November 2024   10:50 Diperbarui: 10 November 2024   10:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: databoks.katadata.co.id

    Semakin berjalannya waktu maka akan terjadi suatu perubahan, baik dari segi teknologi, pendidikan, ekonomi, dan lainnya yang menuntut setiap orang untuk mengikuti perkembangan tersebut dan terus belajar. Ketika seseorang tersebut mungkin sedikit kewalahan karena dikejar berbagai “deadline” hal ini dapat menyebabkan stres. Menurut Hardjana (1994) mengatakan bahwa stres adalah kondisi ketika seorang individu tidak mampu untuk mengatasi suatu tekanan baik yang nyata maupun tidak, dimana hal ini berpengaruh pada keadaan serta sumber daya biologis, fisiologi, psikologis, dan sosial yang dimiliki individu tersebut. 

    Menurut data Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sebesar 55% masyarakat di Indonesia mengalami stres, dengan kategori tingkat stres sangat berat sebesar 0,8% dan stres ringan sebesar 34,5% (Direja, 2020). Temuan dari survei Ipsos Global yang bertajuk Health Service Monitor 2023 juga menunjukkan bahwa stres menempati urutan ke-3 dengan 30% responden menyatakan sebagai masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Selain itu, menurut laporan survei Deloitte, anak muda dari kelompok milenial hingga generasi Z adalah kalangan yang paling rentang mengalami stres. Faktor utama yang menyebabkan stres adalah prospek kerja atau karies dengan responden sebanyak 50%. 

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Work and Occupations, menyatakan bahwa  ada korelasi langsung antara manajemen waktu karyawan dengan keterlibatan mereka di tempat kerja dan bidang lain dalam kehidupan. Karyawan yang memiliki kemampuan mengelola waktu dengan baik lebih siap dalam menghadapi stres yang muncul akibat pekerjaan. "Ketika Anda memiliki lebih sedikit waktu untuk menangani hal-hal penting, stres dan kecemasan untuk bekerja dapat membebani Anda," jelas Philip G. Levendusky, PhD., mantan direktur Departemen Psikologi di Rumah Sakit McLean. "Mereka yang kesulitan mengatur waktu cenderung mengalami stres, masalah tidur, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Mereka juga mungkin mulai menunjukkan gejala kelelahan di tempat kerja." Maka dari itu, penting untuk mengetahui dan terus mengembangkan kemampuan dalam memanajamen waktu yang baik dan tepat untuk kita. Dengan kita mengelola waktu, akan banyak pekerjaan yang sedikit demi sedikit terselesaikan dan tidak menjadi beban pikiran yang akhirnya membuat kita stres karena kelupaan serta menunda-nunda dalam menyelesaikannya. 

    Oleh karena itu, artikel ini akan membagikan tips dan trik mengatasi stres dengan manajemen waktu, di antaranya adalah: 

  1. Prioritaskan tugas dengan mengidentifikasi dan menetapkan dengan mengutamakan tugas yang paling penting dan mendesak

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Matriks Eisenhower. Dimana, tugas dikategorikan menjadi 4 berdasar pada urgensi dan kepentingannya, yaitu mendesak dan penting, penting tetapi tidak mendesak, mendesak tetapi tidak penting, dan tidak mendesak maupun penting. 

  1. Penggunaan kalender dan penjadwalan dengan mencatat jadwal dan tenggat waktu dalam kalender atau aplikasi penjadwalan untuk mengatur waktu dengan lebih efisien

Dengan memanfaatkan kalender serta melakukan penjadwalan secara berkala maka kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diselesaikan sesuai tenggat yang sudah diberikan. Selain itu, kita akan merasa bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan menjalankan komitmen.

  1. Pembagian waktu dengan memecah waktu menjadi lebih kecil yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan untuk memastikan fokus dan efisiensi

Kita seringkali merasa malas atau takut untuk menyelesaikan tugas besar karena mungkin banyaknya halaman yang harus dikerjakan atau tebalnya buku yang harus diringkas. Selain itu, kita juga dikejar tugas-tugas yang lainnya. Sehingga, kita pun menunda-nunda untuk mengerjakannya Maka, kita perlu untuk membagi tugas menjadi kecil-kecil seperti mengerjakan soal Matematika materi Pohon Faktor. Seperti, apabila kita diberikan tugas untuk menulis suatu laporan ilmiah, kita dapat membaginya menjadi beberapa langkah seperti menentukan tema terlebih dahulu, membuat kerangka, menulis pendahuluan, dan selanjutnya. Pendekatan ini tidak hanya membuat tugas lebih mudah dikelola tapi juga memberikan  rasa pencapaian ketika kita sudah menyelesaikan setiap langkah.

4. Delegasi dengan menetapkan tugas kepada orang lain yang memiliki keterampilan dan waktu yang lebih tepat.

Mendelegasikan tugas kepada orang lain akan mengurangi tingkat tekanan kita dalam menyelesaikannya karena kita tidak perlu mengerjakan tugas yang diberikan seluruhnya. Misalnya, ketika diberikan proyek berkelompok alangkah lebih cepatnya jika kita bekerja sama dengan berdiskusi dan membagi tugas kepada anggota lainnya yang mampu untuk menyelesaikan bagiannya masing-masing. Sehingga, proyek akan selesai lebih cepat dan tepat.

  1. Pengelolaan gangguan dengan mengatur lingkungan untuk mengurangi gangguan dan meningkatkan konsentrasi

Kita perlu untuk menyesuaikan lingkungan sekitar saat ingin menyelesaikan tugas. Maka, kita dapat lebih nyaman, fokus, dan konsentrasi akan tugas tersebut. Setiap orang memiliki kenyamanan terhadap suatu lingkungan yang berbeda-beda ketika menyelesaikan tugas. Contohnya, ada yang harus mendengarkan musik agar fokus atau mungkin ada yang perlu sambil menyeruput secangkir kopi. Jadi, kita perlu untuk  mengelola gangguan dan atur lingkungan untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan tugas.

  1. Belajar katakan “Tidak”

Ketika kita merasa bahwa sudah banyak tugas yang sudah kita terima. Kita berhak untuk mengatakan “tidak” agar kita tidak merasa terbebani. Jangan merasa bahwa kita dapat melakukan semuanya sendiri dan menjadi pahlawan kesiangan. Adakalanya kita tidak perlu sungkan untuk tidak menerimanya. 

  1. Gunakan teknik pomodoro

Teknik pomodoro ini melibatkan pembagian kerja menjadi beberapa interval, umumnya 25 menit menyelesaikan tugas atau belajar lalu istirahat 5 menit. Kemudian, ketika sudah menyelesaikan empat interval kita dapat beristirahat lebih lama sekitar 15 hingga 30 menit. Teknik ini dapat mempertahankan konsentrasi serta fokus dengan cara menciptakan urgensi tetapi tetap rileks karena ada kesempatan untuk mengambil waktu istirahat. 

  1. Menetapkan tujuan SMART

Dengan menetapkan tujuan SMART adalah cara yang ampuh untuk meningkatkan keterampilan manajemen waktu. SMART memiliki kepanjangan, yakni Specific (Spesifik), Measureable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Terikat Waktu). Dengan cara menetapkan tujuan SMART kita dapat lebih fokus untuk mengupayakan dan melacak kemajuan. Contohnya, dibandingkan menetapkan tujuan “menjadi sehat” dengan tujuan SMART kita menetapkannya dengan “memakan makanan 4 sehat 5 sempurna”. 

  1. Hindari melakukan “multitasking”

Apabila kita mengerjakan tugas secara multitasking, tugas memang terselesaikan tetapi hasilnya kurang maksimal karena kita tidak mendapatkan fokus kita pada salah satu dari tugas tersebut dalam menyelesaikannya. Selain itu, jika kita melakukan multitasking pikiran kita jadi bekerja lebih keras karena mengerjakan dua hal atau lebih secara bersamaan yang mungkin tidak saling berkaitan atau satu sama lain topiknya berbeda. Maka dari itu, perlu untuk menyelesaikan tugas satu-persatu sehingga kita tidak terbebani dan stres.

10. Menggunakan waktu sebaik mungkin agar tidak menyia-nyiakan uang

Masyarakat sekarang jika di dompet tidak ada uang speeder pun juga dapat berakibat stres. Maka dari itu, gunakan waktu sebaik-baiknya dengan manajemen waktu sehingga kita tidak akan menyia-nyiakan uang yang terbuang. Jika kita mengikuti suatu seminar atau les, gunakan waktu kita untuk lebih fokus memahami apa yang diajarkan guru atau mentor kita. Sehingga, uang yang kita buat untuk membayar kegiatan tersebut tidak sia-sia.

  Tips dan trik di atas dapat dicoba untuk  diterapkan dalam manajemen waktu yang baik dalam hal menyelesaikan tugas atau proyek maupun dalam belajar. Sehingga, kita tidak akan merasa terbebani atau tertekan dan berakibat pikiran kita stres. Stay healthy without stress!

Daftar Pustaka

https://mindfulhealthsolutions.com/feeling-stressed-out-try-these-10-simple-time-management-strategies/  

https://databoks.katadata.co.id/layanan-konsumen-kesehatan/statistik/2d1e7b279351c9d/kesehatan-mental-masalah-kesehatan-yang-paling-dikhawatirkan-warga-dunia-2023 

https://www.mcleanhospital.org/essential/do-you-manage-your-time-well 

https://www.usm.edu/student-health-services/stress_and_time_management.php 

https://acrobat.adobe.com/id/urn:aaid:sc:AP:70d3a2c5-998e-4f36-8e3f-729792ebcef9 

https://jepang.upi.edu/mengatur-waktu-dan-mengelola-stres/ 

https://databoks.katadata.co.id/infografik/2022/09/07/banyak-milenial-dan-gen-z-stres-memikirkan-prospek-kerja 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun