Keesokan harinya pada jam 11 siang, saya melihat nama saya sudah tidak ada di hasil seleksi SMAN 11 Bekasi. Saya meninggalkan sejenak dunia PPDB Online dan pada saat jam 2 siang saya mendaftarkan diri saya di SMAN 7 dikarenakan disana ada dua orang sahabat saya. Nama saya cukup lama bertahan di SMAN 7. Pada awalnya saya sangat bahagia karena pada hari Kamis (hari penutupan PPDB Online) nama saya masih bertahan.
Jarum jam dirumah saya menunjukkan pukul 10 pagi. Saya mencoba ‘mengintip’ bagaimana kabar dan perkembangan nama saya di SMAN 7. Ternyata jauh diluar dugaan saya. Saat itu nama saya sudah hilang alias belum diterima disekolah tujuan. Saya sangat sedih dikarenakan kali ini saya benar-benar berpisah dengan sahabat saya. Sahabat yang saya dambakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bersama-sama.
Lalu pada jam 11 siang saya segera mendaftarkan diri saya ke SMAN 16. Menjelang penutupan PPDB Online pada jam 3 sore nama sya masih tetap di posisi ke 156. Saya bersyukur Tuhan masih memberikan rezeki kepada saya. Pada awalnya SMAN 16 bukanlah sekolah tujuan saya. Tetapi disekolah inilah saya akan mencoba untuk menjadi siswa yang lebih baik ladi dari sebelumnya.
Saat saya sudah resmi diterima di SMAN 16 ini saya merasa belum cukup puas. Tetaoi dibalik itu, saya senang dapat diterima di SMAN 16 karena saya termasuk salah satu siswa yang beruntung. Karena, ada sekitar 800 siswa yang mendaftar ke SMAN 16 tetapi hanya 300 siswa lebih yang dapat dterima disini.
Tanggal 18 Juli 2016 adalah hari pertama saya masuk di sekolah baru yaitu SMAN 16. Saya senang karena mulai tahun ini sudah tidak ada yang namanya MOS. Dihari kedua sekolah saya mengikuti apel pembukaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Saat MPLS saya berada diruang empat yang biasa disebut Gugus 4. Dan saya sedih ternyata teman-teman saya di Gugus 4 tidak senyaman saat saya berada di SMPN 6 Bekasi.
Tak Kenal Maka Tak Sayang. Saya percaya dengan istilah tersebut. Saat saya mengetahui bahwa saya akan masuk ke kelas X-IPS 2, saya penasaran bagaimanakah suasana disana. Ternyata jauh diluar dugaan saya. Saya mendapatkan teman-teman yang nyaman, teman yang pandai bercanda. Teman sekelas yang dapat membuat suasana hening menjadi suasananya yang tidak membosankan.
Awalnya sulit memang untuk beradaptasi dengan SMAN 16. Letaknya yang jauh dari rumah saya, sulit untuk menemukan angkutan umum disekitar lokasi sekolah, dan lokasinya yang dekat dengan perkampungan menjadi beberapa daya tarik saya untuk segera pindah dari SMAN 16. Akan tetapi, semakin lama saya saya mengetahui lingkungan sekolah SMAN 16 yang memiliki beberapa ciri khas membuat saya nyaman karena sekolah ini merupakan sekolah yang berbeda dari sekolah lain diluar sana.
Semua hal yang pada awalnya kita tidak suka, jika kita mengenalnya lebih jauh maka kita akan merasa nyaman. Begitu juga dengan lingkungan sekolah baru. Dimanapun dan kapanpun Tuhan akan selalu bersama kita. Janganlah ragu untuk memulai hal baru yang sebelumnya belum pernah kita lakukan. Selama hal tersebut positif dan membawa manfaat.
Saya memiliki niat yang saya rasa cukup baik untuk memulai kehidupan saya menjadi siswa SMA. Saya ingin di SMAN 16 saya akan menjadi siswa yang baik, siswa yang rajin belajar, siswa yang aktif dengan nilai yang memuaskan, agar saya dapat lolos masuk ke perguruan tinggi negeri tujuan saya.
Sekian cerita dari saya tentang pengalaman masuk SMAN 16 Bekasi. Terimakasih untuk yang sudah membacanya. Mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam penulisan dan terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H