Ridwan Kamil juga fokus pada pengembangan ekonomi lokal dengan program "Petani Milenial" yang bertujuan menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan menggunakan teknologi modern. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Selain itu, berbagai pelatihan kewirausahaan bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) diselenggarakan untuk memperkuat ekonomi masyarakat.
Inovasi Yang Pernah Dilakukan dan Dampaknya
Selama periode kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil di Jawa Barat dari 2018 hingga 2023, berbagai inovasi telah dilakukan yang membawa dampak signifikan dalam berbagai bidang, termasuk infrastruktur, digitalisasi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Inovasi-inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mempercepat pembangunan daerah, dan meningkatkan daya saing Jawa Barat di tingkat nasional dan internasional. Berikut ini adalah beberapa inovasi kunci beserta dampaknya:
1. Digitalisasi dan Smart Province
Ridwan Kamil memperkenalkan konsep "Jabar Juara" dengan mengedepankan digitalisasi di berbagai sektor. Salah satu program unggulannya adalah pengembangan sistem "Jabar Digital Service" (JDS) yang mencakup berbagai aplikasi dan layanan digital untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pelayanan publik. Beberapa inovasi di bawah JDS antara lain:
*SAPA Warga: Aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan masalah dan keluhan secara langsung kepada pemerintah provinsi. Dampaknya adalah peningkatan responsivitas pemerintah terhadap permasalahan warga dan transparansi dalam penyelesaian masalah.
*Sapawarga: Aplikasi yang menghubungkan pemerintah desa dan masyarakat untuk berbagai layanan, termasuk administrasi kependudukan, bantuan sosial, dan informasi publik. Ini meningkatkan aksesibilitas layanan pemerintah dan mempercepat proses administrasi.
2. Infrastruktur dan Transportasi
Ridwan Kamil juga fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mendukung mobilitas dan konektivitas. Beberapa proyek besar antara lain:
*Tol Cisumdawu (Cileunyi--Sumedang--Dawuan): Pembangunan tol ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur utara-selatan dan meningkatkan aksesibilitas ke kawasan industri dan wisata di Jawa Barat. Dampaknya termasuk penurunan waktu tempuh, pengurangan biaya logistik, dan peningkatan daya tarik investasi di daerah tersebut.
*LRT Bandung Raya: Proyek ini direncanakan untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah metropolitan Bandung dengan menyediakan alternatif transportasi massal yang cepat dan efisien. Meskipun proyek ini belum sepenuhnya selesai, diharapkan dapat mengurangi beban jalan raya dan meningkatkan mobilitas penduduk.