Para pemimpin dan kaum elit negara ini harus menunjukkan semangta untuk berkorban demi kepentingan rakyatnya. Tidak hanya rakyat yang ditimta untuk berkorban, tetapi para pemimpin pun harus memberikan contoh. Tidak berkianat terhadap amanah jabatan yang diembannya merupakan salah satu contoh pengorbanan yang dilakukan.
Ingat, penghianatan terhadap amanah, hanya akan membawa bangsa ini pada kehancuran. Rasululllah telah mengingatkan kepada kita dalam salah satu hadisnya, Amanah itu akan mendatangkan rezeki dan khianat itu akan mendatangkan kefakiran. (Didin Hafidhuddin, 2003:176-177)
Apalagi tujuan kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah, dengan jalan menyedekahkan daging-daging kepada fakir miskin dan menghadiahkannya kepada handai taulan dan untuk keluarga. Syarat utama untuk diterimanya qurban adalah ikhlas. Yang diterangkan dalam Al-Quran dengan sebutan Taqwa. Firman Allah menegaskan, "Tidak akan sampai kepada Allah daing-dagingnya dan tidak pula darah-darahnya, tetapi sampai kepada-Nya kebaktian dari kamu (yakni pengorbanan yang ikhlas)." (QS. 22:37)
Hikmahnya itu untuk mengingatkan kembali pengorbaba besar yang pernah diberikan Nabi Ibrahim yang rela mengobrankan putra kesayangannya dan pengorbanan nabi Ismail yang rela mengorbankan diirnya karena kepatuhan terhadap Tuhan yang menciptakannya. (M. Syafi'i Hadzami [Gus Arifin:Editor],2010:345)
Mudah-mudahan dengan hadirnya Iduladha ini menjadi momentum yang tepat untuk belajar arti pentingnya merawat, memelihara semangat berkorban dengan ikhlas. Selamat Idul Kurban 1445 H. Semoga. (Ibn Ghifarie)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H