Respon ini membuat individu yang terlibat dalam konflik mengungkapkan masalah konflik secara langsung dan jelas, serta berusaha memperbaikinya. Dengan adanya individu yang bersuara serta adanya usaha untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya, respon ini dapat dikatakan sebagai respon aktif dan konstruktif. Respon ini disebut konstruktif karena adanya penanganan terhadap konflik dalam hubungan antarpribadi.
Lewat jenis-jenis respon tersebut, kita dapat mengambil ide mengenai bagaimana tokoh utama kita merespon konflik yang dihadapinya. Mungkin protagonis kita membuat The Voice Respon terhadap konflik, atau juga kita dapat membuat protagonis yang mengabaikan konflik yang ada. Tapi khusus respon yang pasif dan destruktif perlu dibuat konsekuensinya (seperti tokoh lain atau peristiwa genting yang menyadarkan protagonis untuk segera bertindak). Â
Jadi, jangan bingung lagi bagaimana cara konflik dibuat, ya! Konflik dapat dibuat selama kita tahu prinsip-prinsip konflik sebagai aturan munculnya dalam konteks cerita dan juga dapat dibuat berdasarkan respon dari tokoh-tokoh dalam cerita ketika mereka dipaksa menghadapi suatu masalah dari kepentingan mereka yang bertubrukan.Â
Perlu diingat juga bahwa konflik yang "bagus" itu eksis karena kepentingan dari masing-masing tokoh daripada dibuat secara eksternal oleh si penulis tanpa melihat kepentingan si tokoh yang terlibat. Serta, jangan lupa untuk memperhatikan elemen-elemen lain, seperti plot, sudut pandang tokoh, character arc, genre, karakterisasi dan elemen lainnya agar dapat menciptakan cerita yang utuh dan menarik. Terimakasih!
Daftar Pustaka
Nurbani. (2023). Komunikasi Antarpribadi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H