2. Perencanaan Pengelolaan
  - Perencanaan Strategis: Mengembangkan rencana yang mencakup tujuan konservasi, manajemen risiko, dan pemanfaatan sumber daya.
  - Zonasi: Mengatur penggunaan lahan untuk berbagai tujuan seperti konservasi, rekreasi, dan pertanian dengan mempertimbangkan dampak terhadap ekosistem.
3. Kebijakan dan Regulasi
  - Penegakan Hukum: Mengimplementasikan dan menegakkan peraturan untuk melindungi lahan basah dari kerusakan atau konversi.
  - Kebijakan Berkelanjutan: Merancang kebijakan yang mendukung praktik pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
4. Restorasi dan Rehabilitasi
  - Restorasi Ekosistem: Mengembalikan kondisi dan fungsi ekosistem lahan basah yang telah rusak.
  - Rehabilitasi: Menyembuhkan bagian-bagian yang terganggu untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ekosistem.
5. Pengelolaan Risiko dan Pengendalian Polusi
  - Pengelolaan Risiko: Mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan lahan basah, seperti banjir atau kekeringan.
  - Pengendalian Polusi: Mengurangi limbah dan polutan yang masuk ke lahan basah, serta mengelola sumber pencemaran.
6. Pendidikan dan Keterlibatan Masyarakat
  - Pendidikan Publik: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lahan basah dan cara menjaga keberlanjutannya.
  - Keterlibatan Komunitas: Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan dan konservasi untuk mendukung keberhasilan jangka panjang.
Sistem ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekologis, mendukung biodiversitas, dan memastikan manfaat ekonomi serta sosial dari lahan basah tetap terjaga untuk generasi mendatang.
1. Pemanfaatan Lahan Basah Sebagai Tanaman Pangan Padi
Pemanfaatan lahan basah untuk tanaman padi melibatkan pengelolaan ekosistem untuk memanfaatkan kondisi basah yang ideal bagi pertumbuhan padi. Lahan basah, seperti sawah, menyediakan lingkungan dengan kelembapan tinggi dan tanah yang cocok untuk padi.
2. Pemanfaatan Lahan Basah sebagai Hortikultura Sayur