Dalam pelaksanaan program Pengabdian pada masyarakat berkelanjutan (P2MB) yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat, delapan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menciptakan inovasi pangan dalam bentuk puding berbahan dasar susu kedelai dan buah naga. Langkah ini merupakan salah satu upaya nyata dalam mendukung pencegahan dan penurunan angka stunting di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Program inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak, tetapi juga memberikan solusi berbasis lokal yang mudah diterapkan oleh masyarakat. Proses pembuatan puding dirancang sederhana sehingga dapat dengan mudah diadaptasi oleh ibu-ibu rumah tangga di desa. Selain itu, bahan-bahan seperti susu kedelai dan buah naga dipilih karena mudah ditemukan, terjangkau, dan kaya akan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan anak.
Sebagai salah satu sumber protein nabati terbaik, susu kedelai menawarkan kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 6,5 gram per gelas, serta dilengkapi manfaat lain seperti rendah lemak dan bebas kolesterol. Di sisi lain, buah naga memiliki kandungan nutrisi esensial seperti vitamin C, serat, dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan anak, memperkuat daya tahan tubuh, serta melindungi dari radikal bebas. Selain banyaknya kandungan nutrisi dari buah naga, buah naga juga memiliki warna yang pekat sehingga dapat berpengaruh ke warna puding yang mana warna ungu dari puding buah naga merupakan pewarna alami yang dihasilkan dari buah naga itu sendiri. Selain buah naga, ada bahan pendamping lainnya yang menjadikan puding buah naga ini lebih spesial yaitu telur, susu, dan santan. Telur dan susu memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi, begitu pula dengan santan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi. Oleh karena itu, telur, susu dan santan seringkali dimasukkan sebagai bahan pendamping ke dalam makanan atau snack  anak - anak agar meningkatkan nilai gizi makanan tersebut.Â
Dalam uji coba di lapangan, puding ini berhasil menarik perhatian anak-anak karena kombinasi rasa manis alami, tekstur yang lembut, serta warna cerah dari buah naga yang menggugah selera. Selain itu, para mahasiswa juga memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk pertumbuhan anak serta cara-cara praktis dalam mengolah makanan bergizi dari bahan lokal.
Langkah ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, dengan harapan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Selain memberikan solusi gizi, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan bersama. Kedepannya, diharapkan inovasi seperti puding susu kedelai dan buah naga ini dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya sebagai langkah kolektif untuk memerangi stunting di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H