Pada tanggal 27 September - 5 Desember 2024, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Manajemen Industri Katering dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga telah melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) secara luring dan pulang pergi di Desa Tanimulya, Kec Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. P2MB UPI yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) merupakan program mandiri yang dikembangkan di tingkat universitas dan merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini ditawarkan pada semester 6 atau 7 dalam struktur kurikulum.
P2MB tahun 2024 mengangkat tema “Menuju Jabar Zero New Stunting dan Zero Food Waste”. Desa Tanimulya menjadi salah satu tempat kegiatan P2MB tahun 2024 karena Desa Tanimulya termasuk ke dalam lokus daerah stunting. Tema Zero New Stunting ini merupakan bagian dari upaya UPI dalam mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menurunkan angka stunting di wilayah - wilayah yang sudah di tetapkan. P2MB juga merupakan penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan di luar kampus, mekanisme kerja, dan persyaratan.
Menurut Asian Development Bank (ADB), pada tahun 2020 prevalensi stunting anak balita di Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara yaitu 31,8%. Sejalan dengan tridharma perguruan tinggi, 8 orang mahasiswa UPI melakukan pengabdian kepada masyarakat berkelanjutan (P2MB) program KKN yang berlokasi di Desa Tanimulya, Kec. Ngamprah. Bapak Iyan Sopian, selaku Sekretaris Desa Tanimulya mengatakan, “Kami sudah melakukan penanganan lokal pencegahan stunting dengan bantuan dari pemerintah pusat kabupaten ataupun provinsi dan selama kurang lebih 3 bulan 80% angka gizi buruk di Desa Tanimulya berkurang. Namun karena tema dari program yang ada di pemerintah pusat adalah Zero New Stunting maka kita harus mengikuti program tersebut supaya angka stunting di Desa Tanimulya bukan hanya berkurang tetapi angka stunting di Desa Tanimulya menjadi nol.”
Berfokus pada pencegahan dan penurunan angka stunting di Jawa Barat khususnya di Desa Tanimulya, para mahasiswa menciptakan inovasi produk yakni puding berbahan dasar susu kedelai dan buah naga yang akan dibagikan kepada balita di Desa Tanimulya sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Hal ini dipilih karena proses pembuatan puding dan bahan yang mudah didapat juga kandungan yang terdapat pada produk tersebut mempunyai gizi yang tinggi sehingga dapat membantu mencegah stunting bagi orang yang memakannya.
Malnutrisi Energi Protein (MEP) yang berarti kurangnya konsumsi makanan yang mengandung energi dan protein dengan proporsi yang tepat menjadi salah satu penyebab dari stunting. Susu kedelai menjadi sumber protein nabati yang baik dengan kandungan protein sebesar 6,5 gram per satu gelas serta manfaat lainnya menjadi alasan mahasiswa dalam menentukan bahan dasar pembuatan inovasi PMT tersebut. Buah naga kaya akan nutrisi seperti Vitamin C, serat, antioksidan, dan berpotensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan serta harga yang terjangkau menjadi pilihan ideal untuk inovasi pangan di tingkat masyarakat. Puding susu kedelai dan puding buah naga tidak hanya bernilai gizi tinggi, tetapi juga memiliki daya tarik dari segi rasa, tekstur dan warna yang disukai anak-anak terutama balita sehingga meningkatkan kemungkinan penerimaan oleh mereka.