Hari Kedua: Summit ke Puncak Rinjani.
Hari kedua dimulai sekitar jam 2 pagi.Suhu bener-bener dingin ibarat udah seperti mandi pakei air es,jadi kita langsung pakai jaket tebal.Setelah sarapan ringan,kita siap-siap buat perjalanan ke puncak.Dengan senter kepala yang nyala dan tidak lupa baca doa untuk keselamatan sampai puncaknya.sebenarnya saya tidak ingin melanjutkan pendakian summit ke puncak karna ngerasa tenaga udah terkuras habis di jalur sebelumnya yg dinamakan bukit penyesalan tapi karna udah jauh datang ke lombok dan dapat suport dari teman-teman jadi saya ikut pendaki ke puncaknya atau yg dinamakan summit.
Pendakian ke puncak sangat menantang apalagi dengan cuaca yg sangat dingin terasa menusuk kulit walaupun udah pakai jaket dua lapis.setiap langkah terasa berat dan kami harus sangat berhati hati karna terdapat medan yg sangat curam.saat kami di perjalan teman kami bercerita tentang berbagi mistis gunung Rinjani yg di yakinin oleh penduduk lokal desa lombok.
Setelah hampir empat jam pendakian ke puncaknya,kami tiba di jalur yg membuat para pendaki seoalah-olah enggak mau melanjutkan pendakian lagi dan memilih untuk turun,dan enggak sedikit orang yg mau menangis karna mereka tiba di jalur pendakian tersebut yg dinamakan jalur letter E.Dan disinilah mental dan fisik kami di uji sangat berat karna jalur letter E ini memiliki medan tersendiri.Setelah kami melewati jalur yg sangat menantang kami beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pendakian terakhir menuju puncak.Suara angin yang menderu menciptakan suasana mistis, seolah-olah gunung ini menyimpan rahasia yang hanya bisa diketahui oleh pendaki yang berani.
Pukul 7 pagi,Kami akhirnya mencapai puncak Gunung Rinjani.Pemandangan di sekitar sangat luar biasa.Lautan awan menyelimuti kaki gunung,dan matahari terbit perlahan di balik awan,menciptakan semburat warna orange yang menakjubkan.Saat kami berdiri di puncak,kami merasa seolah-olah telah mencapai dunia lain.Ada perasaan campur aduk antara bangga dan syukur yang memenuhi hati kami.Di puncak, kami menghabiskan waktu menikmati pemandangan yg sangat luar biasa sambil cerita soalah-olah kami tidak bakal pernah mau turun tapi sebenarnya,Tujuan mendaki bukan perihal tentang puncak akan tetapi turun dan pulang ke rumah dengan selamat
Hari Ketiga: Turun ke Danau Segara Anak dan Bermalam
Setelah sukses mendaki ke puncak gunung Rinjani,Kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Danau Segara Anak.Jalur ini memiliki medan tersendiri dimana mempunyai medan yg sangat curam dan melewati bebatuan yg sangat besar,Dan setiap langkah kami di sertai dengan sangat hati-hati agar tidak terpeleset atau jatuh ke jurang yg sangat dalam.
Setelah menempuh perjalanan yg sangat jauh dan melelahkan kita akhirnya sampai juga di tempat tujuan yaitu Danau Segara Anak.Danau Segara Anak memiliki ke indahan tersendiri yaitu memiliki air berwarna biru kehijauan yg sangat jernih,dikelilingi oleh dinding kaldera yg curam dan hutan yg sangat rimbun,serta di sampingnya terdapat pemandian air panas.
Setelah menyiapkan tempat beristirahat, kami menikmati pemandian air panas alami di tepi danau.Air hangatnya menyegarkan, membuat tubuh kami kembali bugar setelah perjalanan panjang.Di saat-saat waktu renggang,kami memilih untuk berkumpul di dekat tepi danau sambil menikmati suasananya yg sangat tenang.
Malam itu,kami tidur di dekat Danau Segara Anak,dikelilingi suara riak air dan keindahan alam yang damai. Namun,di tengah malam, beberapa teman mulai bercerita tentang pengalaman mereka. Ada yang mengaku mendengar suara samar di tengah malam, seolah-olah mendengar bisikan angin yang membawakan pesan dari para leluhur tapi itu tidak berlaku buat saya pribadi karna cerita mistisnya tidak ada apa-apanya di banding dengan keindahannya.