Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghadapi Hidup Sepenuhnya

7 Juni 2021   23:59 Diperbarui: 8 Juni 2021   00:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: IDEApers.com

Digelandang, dipukul dan diasingkan itu semua sudah dirasakan Pak Tua. Pernah terlintas untuk bunuh diri di jembatan desa, akan tetapi dihalau oleh wanita yang sekarang menjadi istrinya. Pemuda itu nampak melongo karena tak tahu sejarah. Yang ia tahu hanya artis Marvel dan kehidupan barat yang menohok.

Pak Tua dulunya adalah buruh pabrik dan mengabdi hampir tiga puluh tahun. Krisis ekonomi dan pandemi membuat ia dipecat. Tak ada jalan lain untuk tetap bekerja walaupun tulang-tulang kadang linu dan sering sekali balsem panas ditempelkan dikulit keriputnya.

Gonggongan anjing memekikan telingan mereka. Terlihat seekor anjing hitam sedang bergulat dengan kucing kampung yang kupingnya telah lama sobek. Di lemparnya sepatu pemuda agar tak mengganggu perbincangan mereka. Dilanjutnya perbincangan tentang kehidupan pak tua. Lamat-lamat pemuda itu mendengarkan dengan sangat baik. "Lantas, bagaimana bisa bapak hidup dengan tegar sampai hari ini?" tanya pemuda sembari memantau ponselnya yang ramai berumpuk pesan.

"Keberanian adalah poin utama. tanpa keberanian semua akan sirna dan hidup tak pernah terukir dan berwarna. Fase-fase tertekan sampai titik puncak itu hal yang wajar. Kamu butuh pendamping hidup untuk itu semua. Berat bila dipikul senidiri. Kamu Sudah punya pacar?" tanya Pak Tua dengan senyum genit. lamat-lamat pemuda berpikir. Tanpa istrinya, mungkin sudah mati pak tua itu. Renung pemuda. "Tidak pak, saya belum berani punya pacar." Nampak tertawa lugas wajah Pak Tua karena muka pemuda nyengir dan sedikit tersenyum.

Denting alarm pesanan muncul pada notifikasi ponsel Pak Tua. Nampak senang karena sudah menunggu lama tak dapat pesanan. "Akhirnya nak." 

Sambil mengela napas pak tua tersenyum lebar dan bergegas bergegas ke warung. Pemuda juga ikut senang karena bisa berbincang panjang lebar dengan Pak Tua. 

Sebelum bergegas, Pak Tua berpesan kepada pemuda. "Tetaplah hidup dan berjuang walaupun ingin mati. Tak ada jalan lain selain berjuang nak." Pemuda itu termenung dan merekam pesan pak tua sangat kuat di kepalanya, sambil meperbaiki celananya yang melorot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun