Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

RUU HIP dan Runtutan Isu Populisme

12 Juli 2020   21:27 Diperbarui: 15 Juli 2020   19:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa yang satu terhadap penderitaan karena membengkaknya angka kemiskinan dan penganggruan memantik masyarakat untuk mendukung paradigma yang telah disampaikan oleh Lula sebagai common enemy. Puncaknya, Lula ditunjuk menjadi presiden brasil 2 periode --tahun 2002 dan 2006. 

Fenomena tersebut relevan dengan yang disampaiakan oleh Christa Deiwiks (2009)  bahwa dalam masyarakat yang terkena efek, krisisi ekonomi, kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan , maka disitu pula akan tercipta suburnya populisme.

Populisme di Indonesia
Baru-baru ini isu tentang Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila mendapat perhatian yang baik bagi masyarakat. Berbagai golongan tertenu menyikapi RUU HIP ini sebagai sebuah ancaman bagi ideologi bangsa dan negara. 

Ancaman Komunisme lagi-lagi menjadi ujung tombak untuk menyerang kubu tertentu sebagai biang kerok penciptaan undang-undang. Peranan agama sangatlah krusial dalam siklus perpolitikan di Indonesia. Menurut Burhanudin Muhtadi (2019) bahwa agama merupakan manuver paling berpengaruh dalam perpolitikan identitas di Indonesia.

Agama menjadi sebuah momentum untuk menyampaikan paradigma untuk vis a vis terhadap pemahaman lain yang tidak sejalan dengan visi dan misi mereka. Hal ini akan menciptakan sebuah kelompok yang bergerakan berdasarkan misi bersama dengan tujuan menggilas common enemy dalam sudut pandang mereka. 

Ancaman komunisme terbukti sebagai bahan utama untuk menghimpun masyarakat yang merasa senasib dan serasa berdasarkan kesamaan historis. Goreng-menggoreng dengan matang menambah nikmat cita rasa dalam meperkuat mengemas populisme. 

Surga dan neraka, suci dan najis sebagai istilah yang sering digambarkan sebagai landasan komparatif untuk memperkuat populisme. Paham populisme akan berbahaya apabila dalam penyampaian termuat prespektif primordial atau bahkan chauvinis. Hal ini akan berakibat kepada fanatisme yang buta dan berujung kepada tindak kekerasan apabila hati nurani tidak lagi moderat dalam menerima sebuah realitas. 

Menjalankan aksi yang berjilid-jilid dengan berlandaskan pada penentuan musuh bersama yaitu --komunisme, membawa hegemoni terhadap ranah gerak masyarakat pendukung. Dogma agama yang disampaikan dengan agresif mampu mempengaruhi girah para kaum populis untuk memberikan ruang yang sempit bagi target --common enemy yang mereka tunjuk.

Politik Identitas yang berlandaskan pada kondisi kebudayaan mayoritas menjadi sebuah ancaman bagi kestabilan pluralism di Indonesia. Kebudayaan mayoritas mempunyai peranan penting untuk melakukan agitasi dan propaganda demi memperkuat golongan mereka. 

Segala bentuk kebijakan, yang paling utama akan dibenturakan terlebih dahulu dengan kepentingan mayoritas hal ini dibuktikan dengan peristiwa krisis pluralitas --pemilu  pemilihan gubernur di DKI Jakarta yang harus melempar golongan minoritas karena permasalah intrik budaya dan agama. Lagi-lagi kultus dari golongan tertentu menjadi sebuah kunci untuk memperkuat gerakan mereka dan meredupkan semangat demokrasi yang lebih kepada populisme.

Komunisme, yahudi, dan Rasisme sering dijadikan senjata oleh kaum populis demi mempertahankan eksistensi yang mereka miliki. Golongan surga dan neraka merupakan esensi yang akan disampaikan oleh khalyak umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun