Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rintihan Proletar di Tengah Pandemi

26 Maret 2020   10:12 Diperbarui: 26 Maret 2020   10:24 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Sharingconten.com

"Ayah tahu nak, apa yang kamu rasakan, Bagaimana lagi kita harus berjuang walaupun rawan mati"

Arge yang tetap merenung sembari mendengar ceramah sang ayah

"Tidak usah kau, bandingkan-bandingkan hidupmu dengan orang lain, kita wajib untuk menghadapi hidup ini dengan semestinya, Berjuang, berdoa dan tawakal"

"Tapi pak, pemberitaan yang ada koran, sangat ngeri sekali Arge melihatnya"

"Tidak usah kau takut nak, kita mau mengandalkan siapa lagi?, Uang tidak dicari, tidak akan pernah didapatkan nak, Mau Meminta-minta kepada pemerintah atas jaminan kesejahteraan?. Terlalu praktis, Teruslah bekerja nak, jangan terus berharap kepada negara. secukupnya saja!"

arge berfikir dan sambil merenung di pickup usang tempat mereka berjualan.

 "Pemberitaan di koran kadang menyampaikan egoisme manusia seperti Leviathan, seperti yang pernah disampaikan oleh kawan Ayah."

"Leviathan, apa itu pak?"

"Di ibaratkan seorang raksasa yang lumayan rakus, semuanya diutamakan untuk kepentingan sendiri, bisa kau lihat lah, barang-barang di supermarket mereka beli habis-habisan dengan alasan persiapan stock, tanpa memikirkan orang di sekitarnya."

"Lagi pula penjualan satu minggu ini selalu menurun pak, banyak yang mulai membusuk pula sayuran kita." sambat Arge.

"Maka dari itu, kamu berfikir untuk tetap dirumah sama dengan kamu membiarkan perutmu untuk lapar berkepanjangan, ibarat bom waktu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun