Mohon tunggu...
Ghani Garaudy
Ghani Garaudy Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Sekedar penikmat alam, belum pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Risk

23 Januari 2018   10:36 Diperbarui: 23 Januari 2018   10:38 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya ayok", jawabnya.

Kami pun mulai menikmati hidangan yang kami pesan beberapa menit lalu. Kulihat pria yang beberapa bulan lagi akan menjadi suamiku makan dengan lahapnya, meskipun beberapa kali kulihat dia cemas ketika menatap keluar jendela.

"Enak ya makanan makanannya", ujarku berusaha mencari perhatiannya.

"Mmmm... Iya jelas dong, rekomendasi siapa dulu", jawabnya sembari bercanda.

Entah kurasa ada yang berbeda dari pria di depanku ini. Tak seperti dia yang biasa aku kenal.
Detik berikutnya, ponsel miliknya yang diletakkan di meja berdering. Sepertinya sebuah panggilan telepon. Dengan cepat diangkatnya ponsel itu.

"Halo. Assalamu'alaikum. Selamat malam", ujarnya sembari menghabiskan makanan di mulutnya.

Aku hanya bisa mendengar jawaban darinya, tanpa tahu apa yang dikatakan lawan bicaranya.

"Sekarang juga? Siap. Saya merapat", ujarnya dengan singkat.

"Sekarang saya sedang di Resto Purnama . Baik saya tunggu", ujarnya lagi.

"Selamat malam", katanya mengakhiri panggilan ponselnya.

"Dari siapa, mas?", tanyaku mulai khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun