Jokpin pernah mengungkapkan, Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, berhubung saya sudah kembali disini maka tinggal angkringan yang ada di kepala. Saya pikir dua bungkus nasi sambel teri dan beberapa gorengan dan ceker serta segelas teh nasgitel sudah lebih dari cukup untuk perut mungil ini. Jam sebelas kurang dikit ketika saya melangkahkan kaki keluar menuju angkringan; "ah untung sepi." Hanya ada beberapa bapak-bapak yang duduk lesehan di tikar, di depan mereka ada lepek dan kopi dalam gelas kecil. Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan satu bungkus sego kucing, dan saat hendak meraih bungkus kedua, terdengar percakapan antara bapak-bapak tadi.
"Nganu dab, jare koncoku bar neng dokter, ra iso ngising seminggu, dedel jarene. Njuk dikei obat opo yo jenenge mau wah lali!"
"Trus, jare dokter'e njuk ceramah nek awak'e sehat kui iso didelok soko pembuaangan akhir'e, soko tekstur sing uapik kui jare seng koyo wajik, ora cuer opo meneh atos, nek werno kui sing apik koyo gedang kepok mateng, ora pucet, neng ojo nganti koyo sawo bosok."
"Wah kowe kui, cerito kok koyo ngono, kae deloken ono sing lagi mangan!"Â Sambung bapak yang lainnya, sambil mengarahkan dagunya ke saya.
Niat membuka bungkus kedua jadi sirna, saya kemudian cepat-cepat menghabiskan minuman dan membayar. Bukan karena merasa jijik tidak sengaja cerita tadi masuk paksa ke kuping ini, tapi ada yang membuncah, memaksa untuk segera pulang dan menuliskan sesuatu.
Lupakan teksturnya, saya ingin membahas gedang kepok mateng dan sawo bosok. Kita pasti tahu apa yang dokter itu ingin sampaikan kepada sang pasiennya melalui dua jenis buah-buahan untuk istilah diatas? Yup bener banget, istilah itu untuk menggambarkan warna. Dan kenapa buah-buahan yang dipakai untuk menggambarkannya? Mungkin hanya sang dokter yang tahu. Kita hanya mereka-reka, mungkin untuk gampang mengistilahkannya.
Warna itu apa? Kalo mencari di Wiki, Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Terlalu fisika banget bikin pusing.
Ketika saya iseng bertanya apa itu warna pada orang-orang di rumah, ada yang jawab warna ya warna, ada yang bilang warna tu kayak mejikuhibiniu. Bagimana dengan anda, dapatkah menjelaskan definisi apa itu warna, tanpa mencari pada mesin pencari?
8Apapun penggambarannya, warna memang telah diperhatikan sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut yang 'tercatat' pemikiran awal tentang warna ini ada pada filsuf besar Yunani Aristoteles, beliau mengemukakan bahwa "
warna adalah pemberian Tuhan melalui cahaya surgawi."
Sejak saat itu warna memicu serangkaian penemuan dan pemikiran. Mungkin pemikiran yang menjadi pemikiran serius tentang warna ada pada penemuan Sir Isaac Newton, ketika penelitian beliau tentang warna menggunakan dua buah prisma. Cahaya dibelokkan pada prisma pertama akan terbagi menjadi spektrum warna yang kasat mata, dan spektrum cahaya ini ketika mencapai prisma kedua akan menghasilkan cahaya kembali.
ilustrasi pembelokan cahaya
Sebuah warna dapat diterjemahkan ketika ada sumber energi(cahaya) memancarkan gelombang elektromagnetik ini mengenai objek, dan objek/benda tersebut yang mengandung pigment menyerap atau memantulkan spektrum cahaya tadi. Jadi jika objek itu memantulkan seluruh spektrum cahaya tadi maka, akan terlihat sebagai objek yang berwarna putih. Sebaliknya jika suatu obyek menyerap seluruh spektrum cahaya maka objek tadi akan terlihat hitam.Â
Pemantulan sempurna spektrum
Setelah teori warna awal oleh Newton ini dipublikasikan, dan mengalami penyempurnaan, penyanggahan, penelitian kembali oleh para peneliti dan ahli melalui banyak proses. Kesimpulan yang (mungkin belum) final, bahwa warna itu bukan cerita akhir pada cahaya, objek, atau mata, otaklah yang menjadikan warna itu sebuah cerita akhir, otaklah yang menterjemahkan apa warna itu. Dengan kata lain, warna adalah sebuah persepsi.
Sebagai persepsi, tentu bisa salah(error) mengartikannya, seperti tes dibawah ini. Pertama saya kasih yang tipis, samakah warna antara A dan B?
Jawabannya, silahkan letakkan jari anda di depan mata sehingga menutupi bagian yang ditunjukan panah.
Jika kurang yakin, ada gambar kedua.
Jawabannya, saya beri garis bantu
Kemampuan kita untuk melihat warna adalah sesuatu yang kebanyakan dari kita anggap sepele, namun ini adalah proses yang sangat rumit yang memunculkan pertanyaan apakah "merah" atau "biru" yang kita lihat adalah "merah" atau "biru" yang sama yang orang lain lihat. Berangkat dari pemahaman bahwa tidak adanya keseragaman tentang warna berdasarkan masing-masing orang, maka kemudian muncullah keinginan untuk membangun suatu sistem yang bisa dipertanggung jawabkan, bagaimana bisa mendeskripsikan warna dengan tepat, maka muncullah organisasi bernama
Commission internationale de l'clairage atau
International Commission on Illumination(CIE). Warna kemudian menjadi suatu yang lebih pasti dan penuh perhitungan matematika.
Ketika dunia ini mulai meninggalkan kesederhanaannya warna juga mengalami pergeseran, dahulu warna pokok yang diajarkan di bangku sekolah adalah RYB, mungkin hal ini mengacu pada saudara tua fotografi yaitu seni lukis, warna primer ada merah kuning dan biru, lanjut warna sekunder adalah percampuran dari 3 warna pokok, merah dan kuning menjadi oranye, kuning dan biru menjadi hijau, biru dan merah menjadi ungu, dan seterusnya.
Hari ini sepertinya warna pokok menjadi RGB(Red, Green, Blue) merah, hijau dan biru, entah sejak kapan hal ini terjadi, bagi saya yang tidak belajar atau mendapatkan ilmu tentang teori warna agak membingungkan, hanya bisa menebak saja mungkin karena semua perangkat elektronik yang memancarkan cahaya menggunakan warna ini sebagai dasar.Â
Sebagai contoh bagai mana RGB ini warna dasar dari semua gambar digital, ini susunannya bila dilihat dengan pembesaran 200% pada spreadsheet.
Lalu inilah hasilnya, bila pembesarannya kita geser mentok ke kiri pada 10%Â
Ini gambar aslinya
Itu warna pokok pada perangkat digital yang memancarkan cahaya dan merekam cahaya seperti layar tv, monitor, layar HP, kamera digital dan scanner, selanjutnya bagaimana dengan perangkat digital yang menghasilkan tinta seperti printer apakah sama menggunakan RGB? Pada banyak kasus mereka menggunakan sistem warna CMYK(cyan, magenta, yellow dan key/black)
Namun pada beberapa printer yang low end(baca:murah) seperti yang saya gunakan, menggunakan sistem warna RYB,Â
Diluar sana walaupun dua sistem warna ini RGB dan CMYK sebagai model warna (color mode) yang banyak digunakan, masih ada yang lainnya seperti The Natural Color System (NCS) yang digunakan di negara Swedia, Spanyol, Norwegia, dan Afrika Selatan, warna pokoknya adalah BW + RGBY, hitam , putih, merah, hijau, biru dan kuning. Konon kabarnya sistem warna ini juga warna pokok bagi ilmu psikologi(CMIIW)?
Bagi yang mencoba merintis jalan sendiri dalam dunia fotografi ini amat menyulitkan, banyak sekali istilah-istilah yang membingungkan yang berhubungan dengan warna. Mulai dari color space, color management, color profile, color matching, RGB dengan banyak istilah; sRGB, adobe RGB, profoto RGB. Salah memahami bisa menjadi menghancurkan gambar.
Mungkin kita harus belajar bagaimana mempelajari warna seperti para saudara tua mencari warna. (mungkin lho)
belajar gradasi warna pake mouse, susah...
Agar tidak terjadi bencana saat kita mengambil gambar yang saat membutuhkan keakuratan, seperti kosmetik ini, sedikit menambah intensitas cahaya sudah menjadi error, mengubah code warna lipstik pada kondisi nyata. Kondisi ini sering kali di kenal dengan color shifting, warna yang bergeser.
Sampel color shifting lainnya
Ada lagi ketika kita juga bermain cetak. Warna meleset akibat salah dalam proofing antara model warna RGB dan CMYK
Akan tetapi untungnya walaupun kita belum memahami semua sistem warna ini, membiarkan perangkat kita bekerja secara settingan awal tidak akan berpengaruh(bergeser) banyak, kecuali bila kita berhadapan dengan orang-orang yang dikenal istilah pixel peeping. Melihat sesuatu sampai keliatan pixelnya,
Dilain sisi, dengan kita mempelajari warna kita bisa membuat sebuah karya yang menyenangkan mata bagi yang melihat, seperti dalam ilmu psikologi, warna dapat menumbuhkan perasaan tertentu.
Contoh, mungkin komplementer warna menyenangkan untuk dilihat, maka kita bisa berlatih untuk menciptakan sebuah karya dengan warna yang berlawanan.
Agar ketika siap bertarung kita tidak lagi gagap warna.
BTS(behind the scene-nya) disini
Jaman now kita dimanjakan benar dengan teknologi, dengan mudah sekarang bila kita ingin mendapatkan warna tertentu. Jika kemaren kita harus membawa pantone color card misalnya, sekarang kita tinggal mengarahkan kamera ponsel untuk mendapatkan warna tertentu, namun memerlukan bantuan sebuah aplikasi bernama adobe capture.
ini hanya sebuah cerita tentang warna
Sedikit cerita tentang warna lainnya, 1,2,3,4
Bersambung...........
aa-5af4057016835f4fdd3b7482.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya