[caption caption="3D Effect"]
[caption caption="3D VR"]
[caption caption="Prinsip dual cam Huawei P9"]
Sementara kamera kedua tidak menggunakan bayer filter, berarti sensor foto adalah monochrome, hanya menangkap cahaya dan menterjemahkan dalam hitam dan putih. Karena hanya monokrom, sensor ini lebih peka 300 persen dari kamera saudara disampingnya. Selanjutnya SOOC Kirin-lah yang bekerja mengolah algoritmanya.
Keuntungannya sangat jelas seperti yang sudah disebutkan diatas, kita bisa mendapatkan hasil yang bersih pada kondisi kurang cahaya, dan terbebas dari noise. Penggabungan dua foto ini mirip pada konsep pureview, bedanya pada pureview menggunakan layer algoritma.
Jika kita terbiasa mengedit pada media rekam baik bergerak ataupun gambar diam. Pemaksimalan hasil akhir dengan menambahkan adjustment layer Level juga sama dengan logika yang dipakai pada konsep dual camera ini. Foto yang underexposure bisa tertolong dengan adjustment layer LEVEL, tanpa membuat noise.
[caption caption="penyesuaian dengan adjustment layer level"]
Namun kesemuanya itu diciptakan hanya untuk menjaga agar ponsel tetap bisa tipis, tanpa memperbesar penampang sensor, yang berarti menambah rumit dan besar susunan elemen lensa. Ketika teknologi tentang prosesor, display, RAM, serta OS agak melambat, inovasi terbaru dari kamera lah penyelamat market share mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H