Beberapa tokoh yang dikenal dalam pemikiran mazhab alternatif kritis antara lain:
1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Pemikiran beliau mengedepankan toleransi, pluralisme, dan demokrasi dalam konteks Islam.
2. Nurcholish Madjid: Menekankan pentingnya pemikiran kritis dan pembaruan dalam Islam, serta hubungan antara agama dan modernitas.
3. Amina Wadud: Aktivis dan teolog yang fokus pada tafsir feminis, menyoroti peran perempuan dalam Islam.
4. Fazlur Rahman: Mengadvokasi pemikiran Islam yang kontekstual dan relevan dengan zaman modern.
5. Syed Hussein Alatas: Berkontribusi pada pemikiran kritis tentang kolonialisme dan identitas dalam konteks Islam.
Pemikiran mazhab alternatif kritis muncul sebagai respons terhadap dogma dan ortodoksi dalam pemikiran tradisional. Mazhab ini berfokus pada pendekatan yang lebih terbuka dan analitis terhadap teks-teks keagamaan, sosial, dan budaya. Beberapa ciri utamanya meliputi:
1. Dekonstruksi Teks: Mengkaji teks dengan cara yang mempertanyakan makna dan konteksnya, serta implikasi sosialnya.
2. Interdisipliner: Menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti filsafat, sosiologi, dan psikologi untuk memahami fenomena keagamaan dan sosial.
3. Kritis terhadap Kekuasaan: Menyoroti hubungan antara agama dan kekuasaan, serta dampaknya terhadap masyarakat.
4. Inklusivitas: Mendorong dialog antarmazhab dan pengakuan terhadap pluralisme dalam interpretasi ajaran.