Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Joanne pun tiba. Ia menyelesaikan ceritanya. Cerita yang ia buat diberi judul 'Harry Potter dan Batu Bertuah'.
"Akhirnya aku bisa menyelesaikan cerita ini, saatnya aku mencari agen-agen sastra" ucapnya dengan semangat.
Joanne mulai menyerah karya tulisnya pada agen-agen sastra. Percobaan pertama gagal, tulisan dia ditolak. Ia tidak menyerah, ia menyerahkan pada agen yang lain. Lalu ia ditolak lagi. Masih belum menyerah, ia terus mengirimkan ceritanya pada agen agen yang lain. Berharap bahwa akan ada satu saja yang menerima hasil karya tulisnya. Namun, bagian terburuknya adalah Joanne selalu menerima surat penolakan, berbanding terbalik dengan apa yang diharapkannya. Kondisi ini bisa saja menjadi akhir dari perjalanan hidup Joanne Rowling jika ia menyerah di titik ini. Namun, Joanne tidak menyerah begitu saja. Ia sudah bekerja keras dan mengorbankan terlalu banyak waktu dan tenaganya untuk menulis serta menghasilkan novel itu. "Aku tidak boleh menyerah, tunggu sebentar lagi. Aku pasti bisa!" Ucap Joanne menguatkan dirinya sendiri.
Joanne terus mengirim surat permintaan pada agen-agen sastra. Ia masih berharap bahwa mereka akan tertarik untuk membaca lebih banyak isi dari naskah itu. Joanne tetap bersikeras, ia tahu bahwa ceritanya tergolong dalam cerita anak-anak. Tapi ia yakin bahwa pasti ada seorang agen yang akan menerima ceritanya itu.
Akhirnya, naskah 'Harry Potter dan Batu Bertuah' miliknya dilirik okeh seseorang yang berkecimpung dalam dunia sastra. Ia Christopher Little dari Bloomsbury. Christopher menerima naskah Harry Potter untuk di publikasikan. Rasa senang, sedih, dan terharu menjadi satu. Setelah sekian lama Joanne berjuang mencari penerbit untuk karya tulisnya, akhirnya ada yang melirik karyanya itu. Ia sangat berterima kasih pada orang itu.
Joanne diberi tahu oleh Christopher agar tak berharap mendapatkan uang yang lebih dari penjualan buku itu.
"Hei Joanne, aku akan menerbitkan cerita Harry Potter mu ini menjadi sebuah novel. Tapi kau jangan mengharapkan mendapat uang lebih dari buku ini. Karena literatur yang menyasar pada anak-anak jarang memberikan keuntungan yang besar. Terutama untuk penulis yang belum terkenal", ucap Chris dengan lembut karena tidak ingin menyinggung Joanne.
"Iya, aku mengerti" sahut Joanne.
"Aku sarankan kau untuk mencari pekerjaan lain. Karena penghasilan dari penjualan buku pastinya belum tentu cukup untuk menopang hidupmu", kata sang editor menambahkan.
Joanne hanya mendengarkan apa yang di ucapkan oleh editir tersebut tapi tidak mengikuti sarannya. Dia masih luntang-lantung seperti sebelumnya.
Beberapa waktu kemudian, sang editor kemudian memberi saran lagi. Ia menyarankan untuk tidak menerbitkan novel tersebut dengan nama Joanne sebagai pengarangnya. Karena pengarang wanita biasanya tidak begitu populer dikalangan anak laki-laki, yang menjadi target pembaca buku ini. Akhirnya, mereka menemukan nama yang pas, yaitu J.K Rowling. Joanne disingkat menjadi "J", dan "K" berasal dari nama neneknya, yaitu Kathleen.