Cara kerja sangat bergantung pada setiap individu. Ada individu yang lebih memilih untuk mendiskusikan tentang proyek yang dikerjakan dan ada individu yang lebih memilih untuk membaca atau mendengar penjelasan detail tentang proyek tersebut.
Lingkungan kerja di India cenderung menerapkan pendekatan applications first persuading. Para pekerja akan langsung melaksanakan praktik dan mempelajari teori setelahnya atau seiring dengan berjalannya praktik kerja yang dilakukan.
Sedangkan, lingkungan kerja di Inggris cenderung menerapkan pendekatan principles first persuading. Para pekerja akan diajarkan teori terlebih dahulu, kemudian melaksanakan praktik kerja sesuai dengan teori yang telah diajarkan.
4) Cara Memimpin dan Mengambil Keputusan
Cara memimpin dan mengambil keputusan berkaitan dengan penerapan sistem hierarkis atau egaliter di lingkungan kerja. Lingkungan kerja di India cenderung menerapkan sistem hierarkis. Pemimpin yang memiliki jabatan tertinggi berperan sebagai aktor utama dalam pengambilan keputusan. Para pekerja berperan dalam melaksanakan instruksi yang diberikan oleh pemimpin.
Sedangkan, lingkungan kerja di Inggris cenderung menerapkan sistem egaliter. Pemimpin berperan sebagai fasilitator dalam pengambilan keputusan. Para pekerja dapat menyampaikan pandangannya terhadap keputusan yang akan dibuat dan pandangan tersebut akan menjadi pertimbangan bagi pemimpin dalam mengambil keputusan.
5) Kepercayaan pada Rekan Kerja
Kepercayaan pada rekan kerja akan mengarah pada keakraban hubungan karena kepentingan pekerjaan atau keakraban hubungan di luar pekerjaan. Lingkungan kerja di India cenderung mengarah pada keakraban hubungan di luar pekerjaan. Kepercayaan pada rekan kerja dibangun berdasarkan hati, hubungan emosional, dan empati. Di luar kepentingan pekerjaan, para pekerja bersosialisasi dengan makan bersama, travelling, menghadiri festival, membicarakan tentang hobi dan minat, serta saling mengundang ke rumah atau acara-acara yang mereka adakan.
Sedangkan, lingkungan kerja di Inggris cenderung mengarah pada keakraban hubungan karena kepentingan pekerjaan. Kepercayaan pada rekan kerja dibangun berdasarkan logika, kemampuan/bakat, dan sikap tanggung jawab. Para pekerja bersosialisasi setelah menyelesaikan kepentingan pekerjaan dengan makan bersama di restoran atau tempat umum.
6) Cara Menyampaikan Ketidaksetujuan
Ketidaksetujuan dapat disampaikan melalui konfrontasi atau menghindari konfrontasi. Lingkungan kerja di India dan Inggris cenderung menghindari konfrontasi, kecuali ketika menangani masalah yang penting dan mendesak. Konfrontasi perlu dihindari karena dapat merusak keharmonisan tim. Pemimpin dan pekerja tidak menganggap ketidaksetujuaan atau perbedaan opini sebagai hal yang buruk, justru hal itu dapat dimanfaatkan untuk berbagi dan mengembangkan ide.