Mohon tunggu...
Gevania Salma
Gevania Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Graduate

Graduated from UPN "Veteran" Yogyakarta with a Bachelor's Degree of Social Science majoring in International Relations.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Tionghoa di Amerika Serikat

30 Maret 2023   17:23 Diperbarui: 6 Juni 2023   22:05 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: california.com

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang, serta bersifat given, yang artinya diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya berkaitan dengan nilai, norma, struktur sosial, ilmu pengetahuan, agama, dan kesenian yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Budaya juga menjadi identitas yang membedakan seseorang, kelompok, atau negara yang satu dengan yang lain. Perbedaan budaya antarnegara menimbulkan terjadinya interaksi dan komunikasi lintas budaya.

Komunikasi lintas budaya adalah proses penyampaian informasi untuk membandingkan dua kebudayaan atau lebih guna mengetahui variabel budaya tertentu dan konsekuensi atau akibat dari pengaruh kebudayaan tersebut. Analisis perbandingan dalam komunikasi lintas budaya dapat ditunjukkan dengan perbedaan dan persamaan cara hidup, seperti bahasa, gaya komunikasi, penampilan, makanan dan kebiasaan makan, ketepatan waktu, serta kepribadian bangsa dan masyarakatnya. Komunikasi lintas budaya di berbagai negara telah berlangsung sejak lama dan semakin mudah karena didukung oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu komunikasi lintas budaya yang menarik untuk dibahas yaitu komunikasi lintas budaya masyarakat Tionghoa di Amerika Serikat. Chinese Americans merupakan komunitas perantauan asal Asia terbesar di Amerika Serikat. Masyarakat Tionghoa yang tinggal di Amerika Serikat berjumlah sekitar 5,4 juta orang. Kedua negara memiliki kebudayaan yang berbeda sehingga menimbulkan terjadinya komunikasi lintas budaya. Perbandingan budaya China dan Amerika Serikat sebagai berikut:

Perbedaan Budaya China dan Amerika Serikat

  • Tatanan Sosial

China memiliki struktur sosial yang bersifat formal dan hierarkis. Sedangkan, Amerika Serikat memiliki struktur sosial yang bersifat informal dan lebih fleksibel.

  • Kepribadian

Orang-orang China cenderung hidup dengan kolektivisme. Sedangkan, orang-orang Amerika cenderung hidup dengan individualisme.

  • Reputasi

Di China, reputasi individu sangat penting sehingga tindakan yang dapat mempermalukan atau merusak reputasi sangat dihindari. Sedangkan, di Amerika Serikat, reputasi dapat dirusak maupun dibangun kembali dalam waktu yang cepat.

  • Hubungan Bisnis

Bisnis di China cenderung memerlukan banyak sosialisasi, biasanya sebagai sarana para pihak untuk lebih mengenal satu sama lain. Sedangkan, bisnis di Amerika Serikat cenderung mementingkan ketepatan waktu untuk mencapai kesepakatan.

  • Moral

Orang-orang China sangat menjunjung tinggi moral masyarakatnya. Sedangkan, orang-orang Amerika cenderung lebih santai dalam kehidupan bermasyarakat.

  • Penghormatan terhadap Leluhur

Salah satu tradisi China yaitu penghormatan terhadap leluhur yang telah meninggal dunia. Dalam setahun sekali, semua anggota keluarga mengunjungi makam masing-masing leluhur dan memberikan penghormatan. Tradisi ini sangat kontras dengan kebanyakan orang Amerika yang jarang mengetahui di mana leluhur mereka dimakamkan.

  • Sifat Rendah Hati 

Orang-orang China sangat menghargai sifat rendah hati. Sedangkan, orang-orang Amerika cenderung menganggap sifat rendah hati dapat menjadi tanda kelemahan.

  • Sifat Saling Menghargai

Orang-orang China selalu berusaha untuk saling menghargai atau menghormati satu sama lain. Sedangkan, orang-orang Amerika cenderung mementingkan citra diri sendiri dan kurang saling menghormati.

  • Multikulturalisme

Orang-orang China kurang menghormati dan menerima keragaman budaya karena susunan etnis yang lebih homogen. Sedangkan, orang-orang Amerika lebih bisa menerima peleburan budaya karena keragaman etnis di negaranya.

  • Ruang Pribadi

Orang-orang China terbiasa dengan ruang hidup yang sempit dan transportasi yang padat. Sedangkan, orang-orang Amerika cenderung menganggap serius ruang pribadi mereka dan tidak menikmati jika terlalu dekat secara fisik dengan orang lain.

  • Menghormati Orang Tua

Di China, para anak diharapkan untuk merawat orang tua, serta dipandang rendah jika mengirim orang tua mereka ke panti jompo. Sedangkan, di Amerika Serikat, para anak cenderung hidup terpisah dari orang tua setelah mereka menjadi orang dewasa yang sah.

Persamaan Budaya China dan Amerika Serikat

  • Ketepatan Waktu

Budaya China dan Amerika Serikat sangat menghargai ketepatan waktu di setiap bidang kehidupan. Mereka ingin dapat mencapai tujuan tepat waktu atau lebih awal dan tidak terlambat sedikit pun. 

  • Keputusan Berdasarkan Konsensus

Dalam budaya China dan Amerika Serikat, banyak keputusan diambil berdasarkan konsensus yang memastikan bahwa setiap orang dalam tim atau kelompok setuju dengan keputusan tersebut. Hal ini dilakukan agar proses pengambilan keputusan tidak bersifat otoritatif. Konsensus merupakan aspek kunci dari komunikasi untuk menghindari situasi konfrontatif, kesalahpahaman, dan konflik mengenai tindakan tertentu.

  • Pendidikan Tinggi sebagai Pusat Mobilitas Sosial

Di China dan Amerika Serikat, pendidikan tinggi dianggap sebagai kunci mobilitas sosial. Orang yang bercita-cita untuk memperbaiki keadaan atau menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik akan memprioritaskan pendidikan mereka untuk mewujudkannya.

Berdasarkan perbandingan kebudayaan tersebut, masyarakat Tionghoa di Amerika Serikat melakukan komunikasi lintas budaya dengan strategi akulturasi. Melalui strategi tersebut, masyarakat Tionghoa menerima dan mengolah kebudayaan Amerika Serikat, tetapi tidak menghilangkan kebudayaan asli China yang melekat dalam diri mereka. 

Sebagai dampak dari akulturasi, masyarakat Tionghoa tentu mempelajari dan menguasai bahasa Inggris untuk berkomunikasi sehari-hari. Namun, masyarakat Tionghoa juga mengajarkan keturunan mereka bahasa Mandarin agar bisa berbincang dengan sanak saudara dan dapat digunakan untuk berkomunikasi di tengah kemajuan ekonomi China.

Masyarakat Tionghoa telah berpartisipasi dalam berbagai bidang pekerjaan di Amerika Serikat, mulai dari perdagangan, media, pendidikan, dan olahraga. Mereka telah hidup seperti orang-orang Amerika, tetapi tetap menanamkan nilai-nilai budaya asli China. Di Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya, terdapat China Town, yaitu wilayah yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Saat ini, terdapat lebih dari 50 kota di Amerika Serikat yang di dalamnya memiliki China Town. Beberapa yang paling terkenal yaitu di San Fransisco, New York City, dan Honolulu.

 Budaya China semakin dikenal di Amerika Serikat, salah satunya melalui kuliner. Saat ini, Chinese Food Restaurant dapat ditemui dengan mudah di berbagai wilayah Amerika Serikat. Masyarakat Tionghoa juga masih menjalankan tradisi leluhur mereka, seperti perayaan Imlek, Duan Wu, dan Festival Pertengahan Musim Gugur yang diramaikan dengan pesta budaya dan menjadi ajang berkumpulnya Chinese Americans. 

Dengan demikian, strategi akulturasi dalam komunikasi lintas budaya masyarakat Tionghoa di Amerika Serikat merupakan langkah yang tepat, serta telah memudahkan mereka untuk beradaptasi dan hidup di negara dengan kebudayaan yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun