Bagi golongan ini, uang bukanlah sasaran akhir, melainkan modal untuk mencapai tujuan hidup yang relatif dan tanpa batas. Bisa dikatakan, uang adalah media untuk mencapai kekuatan sejati, yakni visi atau impian.
Pernah mendengar kisah Wakil Presiden Pertama RI Muhammad Hatta dengan sepatu Belly impian yang tak pernah terbeli hingga akhir hayat? Bung Hatta dikenal sebagai sosok yang hemat, menahan keinginan pribadi demi kepentingan maslahat, salah satu bukti nasionalisme terhadap negara.
Andrea Hirata, anak miskin dari Belitung yang jauh-jauh merantau ke Jakarta. Sempat luntang-lantung mencari nafkah untuk bertahan hidup dan memenuhi impiannya berkuliah. Hingga secara pasti kekuatan mimpi menuntunnya menjadi penerima beasiswa sampai ke benua Eropa. Kini sudah sukses berkarya sebagai salah satu penulis termahsyur di negeri ini.
Ada lagi cerita tentang seorang pengusaha dan penasihat keuangan kelas kakap, Robert Kiyosaki. Ia tak pernah secara eksplisit menyebutkan uang sebagai bentuk absolut dari sebuah aset. Kekayaan haruslah berpusat pada pengelolaan aset. Uang adalah modal untuk menciptakan aset-aset baru, sehingga terjadi pelipatgandaan nilai pada kesempatan berikutnya. Namun, masih banyak orang yang gagal paham memaknai aset dan liabilitas. Satu contoh saja, menurut Anda, rumah termasuk aset atau liabilitas?
MarkPlus, sebuah perusahaan konsultan marketing kenamaan asal Indonesia. Siapa tak kenal pendirinya, Hermawan Kartajaya! Sosok dan pemikiran-pemikirannya membawa pengaruh penting bagi dunia pemasaran di Indonesia, baik untuk UKM, perusahaan-perusahan swasta, BUMN, hingga badan pemerintah. Sosok sekelas Hermawan tak menampik jika uang faktor terpenting bagi kesuksesan MarkPlus.Â
Setelah ia melepas jabatannya sebagai Direktur Distribusi HM Sampoerna, ia tetap membutuhkan bantuan mantan direktur utamanya untuk memberikan pancing. Sehingga ia diberi kesempatan untuk memimpin training direktorat distribusi dan mendapat komisi besar yang dialokasikan sebagai suntikan dana untuk menjalankan MarkPlus.
Atau kisah ayah saya sendiri. Berani melepaskan diri jauh dari pengawasan orang tua saat usia remaja demi melanjutkan sekolah dengan bantuan dana pendidikan Bank Dunia. Setelah tamat sekolah, bekerja keras mencari penghasilan sambil belajar agar diterima masuk perguruan tinggi bebas biaya jalur ikatan dinas. Usaha dan prestasinya tak berhenti ia bina sampai di dunia kerja, hingga satu saat memperoleh beasiswa pendidikan di Auckland, New Zealand.
Jadi, apa arti uang menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H