Mohon tunggu...
Getha Dianari
Getha Dianari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Tunggu sesaat lagi, saya akan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kompetensi, Jangan Biarkan Bakat Terpendam!

20 Desember 2018   21:13 Diperbarui: 18 Januari 2019   20:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, dapat kita katakan bahwa kompetensi lahir dari bakat yang diasah. Namun kompetensi juga dapat dibentuk meski sebenarnya seseorang tidak berbakat. Caranya sama, harus berlatih dan dimantapkan hingga mahir. Dari kemahiran itu, karya akan lahir dan diakui. Tapi bedanya, proses belajar seorang non-bakat bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama atau energi lebih keras dibanding seorang berbakat. Kasus ini bisa dijelaskan.

Penafsiran Isoquant

Dalam ilmu ekonomi, dikenal istilah isoquant, yaitu kombinasi input-input untuk menghasilkan output pada tingkat yang sama. Kita andaikan bakat dan latihan sebagai kombinasi input, sehingga menghasilkan kompetensi sebagai output. Analogi tersebut saya gambarkan dalam kurva isoquant berikut.

picture2-5c1ba502aeebe16cc109a018.png
picture2-5c1ba502aeebe16cc109a018.png
Dalam novel dituliskan, meskipun Lintang sudah berusaha sekuat tenaga tetap tidak bisa menyaingi nilai seni Mahar. Penjelasan isoquant adalah, Lintang punya bakat seni lebih sedikit dibanding Mahar sehingga butuh latihan jauh lebih banyak untuk memiliki kompetensi seni setara Mahar. Sedangkan Mahar, yang punya bakat seni besar, tidak butuh banyak latihan untuk menyetarakan kemampuan Lintang.

Jika demikian, seseorang berbakat jelas lebih beruntung dari orang tak berbakat. Tapi perlu diingat, kenyataan ini berlaku hanya jika bakat dikelola (baca: dilatih hingga mahir). Karena mau orang itu berbakat ataupun tidak, hasilnya nol jika tidak dikelola sampai jadi karya. Kok nol?

Asumsi Nilai

Saya akan buat asumsi nilai masing-masing untuk bakat dan karya, seperti ini:

Bakat = +1; Non Bakat = -1; Karya = +1; Non Karya = -1

Jadi,

Bakat + Karya = +2; Bakat + Non Karya = 0; Non Bakat + Karya = 0; Non Bakat + Non Karya = -2

Jika punya bakat dan berkarya, nilainya plus dua. Jika punya bakat tapi tidak berkarya, maka tidak menghasilkan apa-apa alias nol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun