Mohon tunggu...
Geta Dwirisna
Geta Dwirisna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hasil Karya

27 Juli 2018   22:27 Diperbarui: 27 Juli 2018   22:42 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"kamu pasti belum coba bikin kan? Cobalah dulu, misalnya dari hal yang kecil aja dulu. Misalnya cerpen?" ujarnya.

"ih apaan sih ko malah jadi bahas ini! Kita kan mau ngerjain tugas bukan malah bahas hal yang gapenting kaya gini!"

"akukan cuma kasih tau doang, iya deh maaf. Yaudah kita lanjut ngerjain tugasnya yuk!" 

Ayesha dan Alya pun memutuskan untuk mengerjakan tugas sekolahnya yang akan mereka kumpulkan besok.

***

"Alya, besok sepulang sekolah, bagaimana kalo kita bermain sambil mengerjakan tugas sekolah dirumahmu?" tanyaku pada Alya.

"oke! Kebetulan hari ini ibuku membeli banyak makanan! Ayo kita habiskan makanan itu sama-sama!" jawabnya.

"ah baiklah ayo!"

Bel sekolah pun berbunyi. Jam sudah menunjukkan pukul jam 12 siang yang artinya jam pelajaran sudah berakhir. Keduanya pun memutuskan untuk segera pulang kerumah sahabatnya untuk mengerjakan tugas bersama-sama. Sesampainya dirumah, Ayesha tidak sengaja melihat selembar koran yang tertempel di dinding kamar sahabatnya. Hal tersebut sangat menarik perhatian Ayesha. Setelah ia baca, ternyata itu adalah cerpen hasil karya sahabatnya sendiri. Dan ia merasa iri karna sahabatnya bisa menciptakan sebuah karya yang ia ciptakan sendiri. Sedangkan ia tidak bisa, padahal kedua orang tua Alya hanya pegawai negeri biasa. Sedangkan aku? Kedua orang tuaku adalah penulis. Tapi aku tidak bisa seperti mereka.

Aku berfikir, apakah menulis itu adalah hal yang mudah? Kenapa ayah dan ibu, bahkan sabatku sendiri bisa membuat sebuah karya tulis? Sedangkan aku? Aku tidak bisa. Bagaimana mereka bisa mendapatkan ide-ide cerita itu? Tanya Ayesha di dalam lamunannya.

"DOR!! Kamu nih ngelamun aja Ayesha. Lagi mikirin apa sih sampe ngelamun gini?" Alya mengejutkan sahabatnya yang terlarut didalam lamunannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun