Masa bodoh.
Dari kejauhan aku mendengar teman-temannya tertawa pada gadis itu.
"Ya ampun Sinta, kamu ini ngomong sama siapa si?"
"Iya lho, kucing kok diajak ngomong."
"Hahaha udah stres kali dia."
***
"Bogeeeel! Sini deh aku bawain makanan buat kamu."
Dia, gadis itu satu-satunya penghuni kos yang suka mengajakku bicara, bercanda, juga tertawa. Ia juga satu-satunya orang yang mau mencari kutu-kutu yang menempel di bulu-bulu ini. Tapi terkadang aku kesal ketika ia mengganggu kesendirianku.
"Bogel udah makan belum sayang? Ini lho maem buat kamu. Tadi aku makan nggak habis, trus aku inget kamu, kan daripada aku buang mendingan biar dimakan kamu aja kan yah, kalo kata Pak Ustadz biar nggak mubazir."
Ah cerewet sekali sih. Tanpa kupedulikan ocehannya aku langsung melahap ayam goreng yang masih hangat itu.
"Bogel laper banget ya? Yaaah tau gitu tadi aku bawain lebih banyak. Eh, tau gak Gel, besok hari pertamaku kuliah. Duuuh, rasanya gimana ya kuliah?"