Mohon tunggu...
Gessy Frischa Oktavia
Gessy Frischa Oktavia Mohon Tunggu... Guru - CGP Angkatan II

Menulis berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Creative Class Meeting sebagai Perwujudan Budaya Positif di Sekolah

23 Juni 2021   23:21 Diperbarui: 23 Juni 2021   23:32 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

LATAR BELAKANG

Pendidikan menurut filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara  adalah menuntun tumbuh kembangnya potensi anak secara holistik. Guru sebagai pilar utama dalam pendidikan hendaknya mampu memfasilitasi siswa dengan beraneka ragam kegiatan yang bermakna. Pembelajaran yang diberikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja (kognitif) akan tetapi juga penumbuhan nilai-nilai karakter baik. Dengan demikian, siswa akan merasa nyaman dan senang dalam mengalami pembelajaran dan bertumbuh kembang sehingga  menjadikan sekolah layaknya seperti rumah dan rumah layaknya sekolah. 

Salah satu cara mewujudkan kemerdekaan lahir bathin siswa dalam belajar adalah dengan menerapkan pembiasaan budaya positif disekolah. Budaya positif merupakan pembiasaan baik yang dilakukan secara berkesinambungan yang akhirnya menumbuhkembangkan karakter baik. Pembiasaan-pembiasaan ini bisa dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran dikelas maupun diluar kelas. Menyadari pentingnya pembiasaan budaya positif disekolah, dalam kesempatan ini penulis memilih perwujudan aksi nyata modul 1.4 dengan menggerakkan pembaharuan budaya class meeting dengan metode yang lebih creatif dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan saat ini bertepatan sekali dengan telah usainya Ujian Semester 2 tahun pelajaran 2020/2021. 

Class meeting adalah pertemuan antar kelas yang dilakukan setelah ujian semester yang ditujukan agar siswa melepaskan lelahnya selama satu semester pembelajaran dan bersuka cita dengan kegiatan-kegiatan yang beragam sesuai bakat dan minat. Di SD Negeri 151/IV Kota Jambi, class meeting biasanya dilakukan dengan perlombaan olahraga saja. 

Setelah mempelajari arti pentingnya budaya positif dalam pendidikan tumbuh kembang siswa secara keseluruhan, dalam aksi nyata kali ini, penulis berusaha menggerakkan budaya class meeting menjadi lebih kreatif (creative class meeting) dengan cara menambah ragam kegiatan unjuk potensi bakat dan minat siswa. Beberapa kegiatan seperti menggambar, bernyanyi, menari, olahraga, bakat islami (hafalan surat, dai cilik, solawat), berdongeng, bermain peran,membaca puisi/pantun dan unjuk mading. Dikarenakan setelah ujian semester siswa kembali BDR (Belajar dari Rumah) maka kegiatan ini dilaksanakan secara virtual yaitu dengan siswa memvideokan aksi mereka sesuai dengan bakat dan minat.

 

Deskripsi Aksi Nyata        

 

          Penerapan budaya positif dalam aksi nyata ini adalah pembaharuan budaya class meeting yang lebih kreatif dengan memfasilitasi siswa dengan ragam kegiatan sesuai dengan minat dan bakat. Budaya class meeting yang biasanya hanya dianggap sebagai pengisi waktu kosong setelah ujian semester membuat sebagian siswa merasa bosan. Hal ini terjadi karena kegiatan hanya melibatkan satu atau dua jenis kegiatan saja seperti bermain bulu tangkis atau bermain catur. Padahal hakikatnya siswa sangat senang bermain dan melakukan hal yang menyenangkan terlebih sesuai dengan bakat dan minat mereka. Pembaharuan budaya positif ini dinamai Creative Class Meeting. Kegiatan ini dilakukan setelah selesainya ujian semester 2 dan dilakukan secara virtual.

          Kegiatan ini dilakukan dengan koordinasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah. Kemudian mengkomunikasikannya dengan rekan sejawat dan para siswa. Para siswa kelas IV dan V diberikan pengarahan secara virtual tentang bagaimana kegiatan akan dilaksanakan. Memotivasi siswa untuk mengikutinya dengan gembira. Siswa diarahkan untuk melaksanakan aksi secara individual ataupun kelompok agar pembiasaan ini menumbuhkan konsep kolaborasi antar teman dan menjadi ruang bagi individu untuk lebih percaya diri. Didalam proses pembinaannya kegiatan ini juga melibatkan rekan sejawat dan wali kelas  untuk membantu siswa dalam mempersiapkan penampilan mereka. Pada budaya class meeting sebelumnya, kegiatan biasanya hanya dikoordinir oleh guru olahraga saja, tetapi kali ini melibatkan seluruh wali kelas untuk ikut berperan karena budaya positif haruslah berkesinambungan dan disadari oleh semua pihak terkait disekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun