Mohon tunggu...
Ges Saleh
Ges Saleh Mohon Tunggu... Buruh - Menulis supaya tetap waras

Bercerita untuk menasihati diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pengakuan Seorang Pembunuh

8 Oktober 2020   20:17 Diperbarui: 11 Oktober 2020   12:36 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana kamu membunuhnya?"

"Saya..." ucap pemuda itu terbata-bata, " Saya menyumpahinya supaya mati, Pak," sambungnya.

Kali ini petugas Suseno ikut tertawa bersama rekan-rekannya.

"Katakan, obat terlarang apa yang sudah kamu pakai?" tanya petugas Suseno kembali.

"Tidak, Pak. Saya tidak pernah pakai barang begitu, Pak. Sumpah."

"Ya, kalau begitu artinya kamu memang gila."

"Saya masih waras, Pak."

"Tidak ada orang waras yang mengaku-ngaku membunuh orang dengan cara menyumpahi?"

"Saya memang sudah membunuh, Pak. Buktinya Rangga Codet mati tidak lama setelah saya sumpahi."

Petugas Suseno kembali terkekeh bersamaan dengan petugas lain yang mulai meninggalkan ruang interogasi. Ia menyandarkan punggungnya dengan malas di sandaran kursi. Mengambil sebatang rokok dari saku seragamnya, dinyalakan, kemudian memompanya dengan lepas. Niatnya untuk membuat catatan sudah hilang sama sekali.

"Saya penasaran, kenapa kamu membunuh Rangga Codet?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun