Mohon tunggu...
Gesha Nattasya
Gesha Nattasya Mohon Tunggu... -

Tipe Realis Sosial, lebih konservatif. Mereka memiliki tata nilai dan aturan yang kaku yang berorientasi pada tradisi yang tak lekang oleh waktu. \r\n\r\nJournalist of Sinar Tani Group

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Donat Ikan, Kreasi Unik Camilan Berbahan Ikan

13 Oktober 2013   19:38 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 9414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal donat?Kue manis dengan ciri khas bolong ini memang digemari oleh siapa saja dari berbagai usia. Tapi, pernahkah Anda merasakan donat yang dibuat dari ikan?.

Berangkat dari keprihatinan pengolahan camilan yang menggunakan bahan pengawet dan kurangnya diversifikasi olahan ikan membuat beberapa orang yang kreatif membuat donat berbahan dasar ikan.

Dimulai dari tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Institut Pertanian Bogor yang menggunakan ikan nila sebagai dasar pembuatan donat mini. Sehingga dihasilkan produk donat yang unik, sehat dan bergizi serta dapat dikonsumsi oleh masyarakat keseluruhan.

“Kita disini menggunakan bahan lokal yang mudah diperoleh sekaligus menggantikan kandungan protein yang lebih tinggi daripada menggunakan tepung terigu high protein. Kita juga sekalian menyukseskan gerakan makan ikan lewat camilan,” ungkap Bayu Isra Liswardana ketika ditemui Akuamina.

[caption id="attachment_294396" align="alignright" width="287" caption="Perbandingan Protein Ikan dengan Tepung High Protein (dok.Bayu)"][/caption]

Mereka menyebut usaha camilan ini dengan sebutan Dominikan (Donat Mini Ikan Nila). Sekilas memang tidak ada berbeda dengan donat yang biasa dijual. Hanya saja ukurannya mini dibandingkan donat biasa.

“Sengaja dibuat mini karena lebih mudah saat pembuatannya dan bisa menghasilkan lebih banyak donat. Pembeli pun bisa terus-terusan makan saking enaknya seperti slogan kami, one is not enough,” promo Bayu.

Langkah hampir serupa juga ditiru oleh anggota PKK Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Wartini yang membuat donat berbahan dasar ikan. Hanya saja, donat ikan kreasinya ini dibuat dari daging lele.

“Selama ini orang paling malas kalau makan ikan lele lantaran bau amis dan lain-lain. Kreativitas pengolah lele pun terbatas, hanya sampai pada masakan saja. Dibakarlah, di goreng atau dibuat sop. Tapi disini kita ingin mengolah lele dengan unik dan bisa dimakan siapa saja, tak terkecuali mereka yang tidak suka ikan,” ungkap Wartini.

Donat ikan kreasi Tini tak ada bedanya dengan donat pada umumnya. Hanya rasa yang berubah jadi agak asin, Dengan tekstur kue yang kurang empuk lantaran hanya menggunakan daging lele saja tanpa campuran terigu.

Laku Keras Lantaran Unik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun