Audio ini akan diputar menjelang pemberitahuan penayangan film. Dengan kata lain, pemberian informasi dilakukan ketika biokop didatangi banyak pengunjung. Audio diputar dengan volume yang pas sehingga dapat terdengar dengan jelas oleh telinga. Selain itu, pesan juga disampaikan dengan nada dan gaya bahasa yang terbilang sangat menarik.
Bagaimana Respons Pengunjung?
Meskipun media sudah dikemas dengan menarik, pengunjung tidak terlalu menghiraukan audio yang ditayangkan. Beberapa pengunjung terlihat sibuk memainkan gawai atau melanjutkan obrolan. Terlihat beberapa pengunjung memperhatikan audio di awal pemutaran. Namun, ketika mengetahui pesan yang disampaikan tidak sesuai keinginannya, mereka akan mengalihkan fokus pada hal lain.
Kami melakukan survey singkat kepada pengunjung yang ada di bioskop. Sebagian kami tanyakan sesaat setelah mendengarkan audio dan sebagian lagi sekitar 150 menit setelah mendengarkan audio.
Dari 10 orang yang kami tanyakan setelah mendengar audio, 7 orang dapat menjelaskan tujuan singkat pesan tersebut dan hanya 3 orang yang dapat menjelaskan dengan detail. Hasil menjadi mengejutkan ketika kami bertanya kepada pengunjung saat keluar dari ruang theater. Dari 10 orang yang kami tanyakan, hanya 2 orang yang dapat menjelaskan secara singkat pesan yang disampaikan. Sedangkan, 8 orang lainnya tidak dapat menjawab bahkan tidak mengetahui audio tersebut pernah diperdengarkan.
Apakah Media Audio Tepat Digunakan untuk Masyarakat dengan Minat Baca Rendah?Â
Indonesia menempati peringkat 2 terbawah dunia terkait minat baca pada masyarakat. Data tersebut dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2016. Singkatnya, data tersebut menyebutkan bahwa membaca bukan budaya masyarakat kita. Oleh karena itu, apakah penggunaan media audio sudah tepat untuk masyarakat sasaran dengan kondisi tersebut?
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, masyarakat masih banyak yang mengabaikan pesan melalui media audio. Ditambah dengan tingkat pemahaman yang dihasilkan media audio masih tergolong rendah, kami menemukan hanya sebagian kecil masyarakat yang dapat memahami dan mengingat maksud dari pesan yang disampaikan.
Hasil observasi menunjukan kesesuaian dengan Teori Kerucut Edgar Dale. Menurut teori tersebut, hanya 20% informasi yang akan diingat sasaran jika menggunakan media audio. Dapat dikatakan, penggunaan media audio saja masih kurang tepat untuk diterapkan.
Alternatif lain: Audiovisual