Salah satunya dengan hadirnya kimia komputasional/ komputasi medisinal yang dikenal dengan studi in silico, bidang keilmuan ini mulai banyak digunakan dalam drug discovery maupun drug design. Selain mempersingkat waktu dalam proses penemuan obat, tentu saja akan berimplikasi pada penurunan biaya untuk riset obat.
Pendekatan in silico dalam desain obat baru merupakan sarana penelitian pendahuluan,  serta membantu dalam skrining kandidat obat poten yang layak. Hal ini dapat memangkas kuantitas kandidat obat secara signifikan (8). Salah satu metode yang dianggap efektif untuk penemuan obat baru berbantukan komputasi adalah structure base virtual screening (SBVS), metode ini merupakan pilihan pada tahap awal proses penemuan obat baru (9). Virtual screening menggunakan sistem komputer dengan performa tinggi, untuk menganalisa database dari senyawa kimia dalam mengidentifikasi kandidat senyawa obat. Kandidat yang diperoleh inilah yang akan dilakukan skrining, taitu secara sintesis eksperimental (10). Melalui metode ini diharapkan penemuan obat baru khususnya berbasis bahan alam dengan kekayaan tumbuhan tanaman obat di Indonesia bisa lebih tereksplorasi, penjelasan lebih lanjut tentang SBVS akan diulas pada tulisan berikutnya.
Referensi:
1.     Tan SY, Tatsumura Y. Alexander Fleming (1881–1955): Discoverer of penicillin. Singapore Med J. 2015;56(7):1–2.
2.     Wolff ME, Burger A. Burger’s medicinal chemistry and drug discovery, principles, and practice. 6th ed. Abraham D, editor. Vol. 1, Chemistry & industry. University of Virginia: A John Wiley and Sons, Inc.; 1995. 1–946 p.
3.     DiMasi JA, Hansen RW, Grabowski HG. The price of innovation: New estimates of drug development costs. J Health Econ. 2003;22(2):1–35.
4. Â Â Â Â Ruijter E. History, classification, and role in drug discovery. Amsterdam; 2019.
5.     BPOM. Peraturan badan pengawas obat dan makanan republik Indonesia tentang pedoman uji toksisitan non klinik secara in vivo. 2014;1–122.
6.     BPOM. Peraturan badan pengawas obat dan makanan republik Indonesia tentang kriteria dan tata laksana registrasi obat. BPOM RI. 2017;1–260.
7.     Zamroni S, Ernawati M. Info komoditi tanaman obat. Kementeri Perdagang Republik Indones. 2017;1–106.
8.     Lengauer T, Rarey M. Computational methods for biomolecular docking. Curr Opin Struct Biol. 1996;6(3):1–5.