Mohon tunggu...
Gerry Aji Widi Pramana
Gerry Aji Widi Pramana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa di Universitas Islam Indonesia di FBE jurusan Manajemen, hobi saya adalah olahraga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ternyata Sampah Bisa Menghasilkan! Ini Cara Waste4Change Mengevolusi Pengelolaan Sampah Menghadirkan Solusi Sampah Lingkungan

10 Januari 2025   17:20 Diperbarui: 10 Januari 2025   17:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com

Segi ini, Waste4Change terampil dalam memposisikan dirinya di echelon teratas di industri pengelolaan sampah di seluruh Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa CSR juga bisa menjadi alat strategis untuk mendorong perubahan di dalam perilaku para konsumen secara berkelanjutan.

Menerapkan efektivitas strategi pemasaran media sosial secara optimal dibutuhkan untuk membangun kesadaran akan merek sekaligus mempertahankan relasi yang akrab dengan pelanggan melalui kontribusi yang maksimal dan bernilai. Selain itu, flow experience memiliki peran fungsional dalam penguatan hubungan emosional dengan merek." (Ibrahim & Marsasi, 2024).

Waste4Change berpotensi besar untuk berupaya memanfaatkan sosial media demi meningkatkan brand awareness,membangun brand loyalty,mo Image Selan Meraka Khususnya Gen Y dan Z

1. Marketing Social Media and Brand Awareness

Jurnal ini menekankan kepada konten yang dihasilkan dalam media sosial yang lebih relevan untuktarget dan mengedukasi konsumen yang lebih luas.

Hampir-hampir seperti panduan untuk mengatasi krisis bahaya ekosistem dunia, Waste4Change -- Masyarakat yang fokus dalam masalah mitigasi -- perlu mengubah dasein mereka dengan ketekunan, dedikasi, dan hasil yang membenarkan upaya-usaha mereka. Dalam hal ini strategi yang lebih tepat untuk diterapkan adalah mengeksplorasi masalah melalui konten yang berdampak dengan melakukan kolaborasi dengan organisasi-organisasi yang ingin melakukan pemberdayaan untuk menangani masalah ini. Didorongnya rasa tanggung jawab masyarakat dan semakin banyak upaya yang relevan diharapkan mampu mempertahankan kepercayaan kepada masyarakat bahwa brand akan selalu berusaha untuk mengedepankan dampak positif dan mendorong keberlangsungan ekosistem.

Berkisar dibilang bahwa sikap mementingkan keuntungan -- profit over everything -- sangatlah tidak koheren dengan apa yang dibawa oleh Waste4Change, sebagai lembaga yang berkeinginan untuk mempromosikan keberlanjutan. Menciptakan pengalaman bersentuhan yang mendalam- deeply engaged, berperan aktif dalam pembukuan planet dan menempati tempat sebagai konsumen yang percaya akan keberlanjutan serta tangguh -- tough customer who believe in sustainability. Dengan kata lain, walau kita mampu merujuk pada literature yang menunjukan bahwa blazar mampu menciptakan prima donnanya, setidaknya kita memiliki kelebihan untuk tetap berinovasi dan walau pada kenyataan ini mampu mempertahankannya.

Akibat laporan yang bisa dipertanggungjawabkan, reputasi dari Waste4Change bisa rugi atau bisa untung. Satu strategi mereka yakni core social responsibility, artinya pada tahapan awal, untuk merimplan tujuan sosial tepat sasaran, indicator sukses untuk meraba permulaan. Berola mendefinisikan hal dalam perusahaan bisnis berkomitmen pada tanggung jawab sosial, dan inilah keuntungan dari berkolaborasi.

Atau, individu-individu yang memberikan penekanan tinggi pada pelestarian lingkungan cenderung mendukung merek yang memiliki nilai yang sama -- tampaknya hal ini cukup ilustratif. Dengan mempertimbangkan hal ini, Waste4Change dapat membantu merancang kampanye media sosial yang berpusat pada bagaimana keterlibatan dalam program mereka berkaitan dengan identitas dan nilai-nilai konsumen.

Artikel karya Achmad Aflah Aufa dan Endy Gunanto Marsasi (2023) menelaah dampak bersamaan dari risiko finansial dan risiko privasi, serta pengukuran kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap niat untuk melakukan pembelian di ecommerce. Hasil temuan ini relevan untuk Waste4Change, lebih lebih mengenai bagaimana teknologi yang dampaknya mengecewakan dapat merangsang penetrasi didalam layanan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.

1. Relevansi Risiko yang Dirasakan (Perceived Risk) dengan Layanan Waste4Change
Menurut Aufa dan Marsasi (2023), risiko finansial dan privasi menjadi penghalang utama bagi konsumen dalam menggunakan layanan e-commerce. Dalam konteks Waste4Change, risiko finansial dapat muncul karena biaya layanan yang dianggap mahal oleh masyarakat, terutama bagi pengguna individu. Sedangkan risiko privasi dapat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap keamanan data mereka saat mendaftar atau melakukan pembayaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun