Mohon tunggu...
gerry setiawan
gerry setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis jaringan epistoholik jakarta (JEJAK) Editor Buku "Internasionalisasi Isu Papua, Aktor, Modus, Motiv" Penerbit: Antara Publishing (2014)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Banyak Markas OPM sudah Digerebek Aparat Keamanan RI

2 Juni 2012   05:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_180351" align="aligncenter" width="493" caption="Pasukan bentukan Belanda ini adalah cikal bakal TPN-OPM. Foto : Zonadamai@worlpress.com "][/caption]

Mabes Polri kemarin (1/6/2012) membenarkan bahwa Tim gabungan TNI/Polri di Papua sehari sebelumnya telah menggerebek tempat pelatihan Tentara Papua Merdeka (TPN) OPM yang terletak di Distrik Angkaisera, Kepulauan Yapen. Dalam penggerebekan itu, tim gabungan menemukan camp pelatihan TPN-OPM seluas satu setengah hektare yang dilengkapi lapangan upacara/apel, senjata dan logistik.

Ratusan anggota TPN OPM yang mengikuti pelatihan militer di kamp itu melarikan diri ke tengah hutan.

“Kami berhasil menemukan 1. Lapangan apel/ upacara seluas 6.000 m, Halang Rintang, Peluncuran air, Pionir pertahanan, Pos tinjau, 17 tenda kamp besar, Pos jaga Satri, Tenda Logistik, Dapur lapangan, Fasilitas kesehatan dan Obat-obatan, Perlengkapan Komputer,” kata Dandim 1709/Yawa Letkol inf Tornado.

Sementara dari hasil penyergapan tersebut berhasil di amankan Anggota TPN-OPM atas nama John Tedi Nuntia, serta di amankan Handycam 3, 1 pucuk senjata rakitan, 2 buah golok, 1 buah Bendera Bintang kejora 4X2 m, 1 buah BK 60X30 cm, printer 8, Dokumen Latihan, Jadwal, Struktur organisasi, Pendistribusian Logistik, Rencana pertemuan dan latihan, Tata tertib latihan, kartu kepanitiaan dan Peserta latihan, Daftar Peserta Latihan, Materi latihan, Daftar Pelatih, Baju loreng dari Yonif 751 dan 753 dan 2 buah Granat latihan.

Tidak hanya itu saja, Dandim menyampaiakan dari hasil penyisiran selanjutnya didapat berupa, 2 unit motor, 1 senjata rakitan, 4 buah senjata angin, 2 buah tombak, 3 buah kapak, 6 buah golok, 7 Amunisi kaliber 55,6 mm, 7,56 mm ,9 mm ,12,7 mm, 1 buah  Mesin genset, 1 buah mesin chansaw, 4 buah Jubi, Bahan-bahan logistik beras dan Perlengkapan dapur.

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=hukum&i=34821-Camp-Pelatihan-OPM-Digerebek,-Satu-Orang-Ditangkap

Penggerebekan ini adalah yang kesekian kali, setelah sebelumnya hal yang sama juga dilakukan di Gunung Tanah Hitam Agustus 2011 lalu dan di markas OPM Eduda, Paniai pada 14 Desember 2011.

Cikal Bakal TNP-OPM

TPN-OPM adalah kelompok aktivis Papua yang selama inimenuntut kemerdekaan dengan menggunakan senjata. Mereka ingin lepas dari Negara Kesatuan Indonesia karena menurut mereka, keberadaan Pemerintah RI di Tanah Papua adalah ilegal, karena sebelumnya mereka telah diberikan kemerdekaan oleh Belanda tanggal 1 Desember 1961.

Pembentukan “negara boneka” itu tentu saja membuat Presiden RI Soekarno berang. Maka pada 19 Desember 1961 Bung Karno memaklumkan Operasi Trikora untuk membubarkan negara boneka itu, karena bertentangan dengan PENYERAHAN KEDAULATAN dari Kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, di Amsterdam tanggal 27 Desember 1949, sesuai hasil Ronde Tafel Conferentie (RTC) atau Konferensi Meja Bundar di Den Haag (23 Agustus-2 November 1949).

Untuk menghadapi “ancaman” Trikora, Belanda memainkan politik adu-domba. Ia membentuk pasukan tentara yang berisikan orang-orang Papua dan mempersenjatai mereka untuk mengadapi serangan Trikora. Kendati perang fisik akhirnya tidak terjadi, karena Bung Karno pasti tidak tega menghadapi bangsanya sendiri, namun hal itu telah membuka mata dunia untuk memperhitungkan kekuatan militer dan diplomasi Indonesia.

[caption id="attachment_180354" align="aligncenter" width="512" caption="Pengakuan Kedaulatan NKRI oleh Kerajaan Belanda, 27 Desember 1949. Foto : Dok.Kemenlu"]

1338615925784971632
1338615925784971632
[/caption]

Setelah PBB mengesahkan hasil referendum untuk menentukan status politik Papua menjadi wilayah NKRI melalui Resolusi PBB No. 2504 tanggal 19 November 1969, banyak tentara bentukan Belanda itu kemudian mengungsi ke wilayah PNG dan menetap disana. Dan secara perlahan mereka kembali memasuki wilayah NKRI dan terus menyebarkan virus separatisme.

Pasukan inilah yang hingga kini “dipelihara” oleh kelompok-kelompok kepentingan di luar negeri untuk terus mengganggu keamanan di Papua. Tujuannya jelas, mengincar kekayaan alam Indonesia, khususnya di Tanah Papua. Maka sudah tepat TNI/Polri memberlakukan sikap tegas, memulihkan keamanan wilayah demi kelangsungan pembangunan di wilayah Papua untuk menyesejahterakan warga Papua.

Semoga hal ini menjadi bahan pencerahan bagi para aktivis Papua yang selalu menuntut kemerdekaan, padahal kemerdekaan itu sudah ada di tangan mereka. Tinggal bagaimana mengisi kemerdekaan itu untuk memajukan berbagai aspek kehidupan orang Papua : pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun