Mohon tunggu...
gerry setiawan
gerry setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis jaringan epistoholik jakarta (JEJAK) Editor Buku "Internasionalisasi Isu Papua, Aktor, Modus, Motiv" Penerbit: Antara Publishing (2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membedah Isi Pidato Natal Presiden Jokowi

29 Desember 2014   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:13 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana dialog sudah banyak digagas. Di era Pemerintahan sebelumnya (Habibie, Gus Dur, dan SBY) berbagai terobosan pernah dilakukan. Presiden Habibie tahun 1999 pernah mengundang 100 tokoh Papua untuk berdialog di Istana Presiden. Tahun 2000 Presiden Gus Dur ‘melanjutkannya’ dengan mengijinkan penggantian nama ‘Irian Jaya’ menjadi ‘Papua’ serta terselenggaranya Kongres Rakyat Papua ke-2. Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, konon adalah produk dari hasil dialog tersebut. Sementara pada era Presiden SBY diselenggarakan Kongres Perdamaian Papua (KPP) tanggal 5-7 Juli 2011 yang menghasilkan rekomendasi Dialog Jakarta-Papua menggunakan 5 juru runding.

Semua gagasan dialog itu berakhir tanpa wujud, lantaran belum terbangunnya saling rasa percaya dimaksud. Memang Dialog bukan solusi, melainkan media atau forum untuk memulai kebuntuan komunikasi politik antara Jakarta dan Papua. Komunikasi yang lebih intens dan reguler menjadi penting dalam rangka mengatasi ketegangan, saling curiga, dan saling tidak percaya antara Jakarta dan Papua selama ini. Dialog damai bukan sesuatu yang instan, melainkan proses panjang yang harus dipersiapkan secara matang.

Maka pasca Pidato Natal Presiden Jokowi dari Tanah Papua sebuah pekerjaan rumah siap menanti. Sumbang saran seluruh anak bangsa diperlukan guna membangun Papua sebagai Tanah yang Damai. Tulisan sederhana ini adalah bagian dari kepedulian saya sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia yang mengidamkan negerinya menjadi Zona Damai. Damai bagi Bumi Cendrawasih, Damai bagi Bangsa Indonesia….Selamat Natal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun