Bahkan sambal sekalipun, namanya boleh unik dan khas, tapi saat dicicipi, rasanya itu dan itu lagi, aromanya itu dan itu lagi, selalu itu.
Senang sekali rasanya ketika pergi ke daerah-daerah tertentu yang masih menyajikan makanan khasnya di rumah maupun warung makan. Kalau dibilang pedas, pedasnya benar-benar, kalau dibilang asin, atau pahit, rasa itu yang dominan.Â
Kalau dibilang bahannya dari ini, aroma bahan itu keluar sungguh-sungguh. Bahkan kalau sambalnya begini, rasa dan aroma yang keluar seperti yang diiklankan. Sayang, kuliner-kuliner ini bukan masuk dalam Indonesian Food tapi masuk kategori makanan lokal.
Aku rindu pada makanan yang diolah sederhana dengan bumbu-bumbu sederhana. Aku rindu pada makanan yang namanya menciptakan rasa penasaran. Aku rindu makanan yang rasanya tidak ikut-ikutan, yang aroma bumbunya berdiri sendiri tanpa takut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H