Mohon tunggu...
Germanus Loy Teku
Germanus Loy Teku Mohon Tunggu... Lainnya - Segala Sesuatu Ada Waktunya

Roger That

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Surat Peringatan Twitter Waktu Saya Mention Elon Musk

5 Mei 2022   16:47 Diperbarui: 5 Mei 2022   22:24 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi, hasil tangkapan layar

Kini, beberapa minggu setelah insidenku ini, Elon benar-benar beli Twitter. Saya tergoda untuk memposting lagi tangkapan layar postinganku yang dihapus, tapi tidak jadi kulakukan. Saya takut akun Twitterku dihapus.

Saat ini saya lebih rela kehilangan akun Facebook, Instagram dan Whatsapp. Tiga media sosial terakhir ini menciptakan lebih kecemasan dan masalah mental bagiku. Rasanya hidupku bisa lebih baik kalau tidak ada tiga serangkai media sosial ini. 

Saya sadar kicauanku tidak benar untuk alasan dan tujuan apapun. Kebijakan Twitter benar adanya.  Kita tidak boleh menggunakan kata-kata hinaan, maki-maki dan jorok-jorok, walaupun tujuan kita mungkin cuma bercanda.

Bahasa tulisan biasanya sangat rentan disalah-tafsirkan, karena kita tidak bisa melihat ekspresi penulisnya. Apalagi jika kita menggunakan kata-kata yang punya arti ganda. Bahkan dalam konteks tertentu, pemilihan kata tertentu yang sensitif bisa disalahgunakan untuk kepentingan tertentu. 

Kini setelah Twitter dibeli Elon Musk, saya cuma punya harapan kiranya nanti ada proses verifikasi identitas penggunanya. Tapi entahlah apakah proses ini nanti mudah atau malah sebaliknya susah.  Kita tahu regulasi penggunaan data pribadi tiap negara berbeda. Belum lagi  jumlah pengguna Twitter sampai ratusan juta.

Cuma saja, bukankah lebih nyaman jika kita tahu siapa di balik akun yang menggunggah sesuatu? Berbalas-balasan dengan akun yang jelas pemiliknya terasa lebih aman dan berguna.

Bayangkan jika kita bersoal jawab dengan akun yang tidak jelas siapa di baliknya. Rasanya seperti janji kencan di aplikasi mak comblang yang foto profilnya bukan manusia. Kata-katanya waktu chatting sangat meyakinkan, tapi saat bertemu jadi sakit hati. 

Penulis mendasarkannya dari pengalaman pribadi ya..bukan imajinasi. Setelah kencan yang aneh kami pulang dan mulai menggunakan jurus ampuh, ghosting... 

Thank you, it was nice....

Yes it was....

Good night

Good night

Lalu tidak lanjut chatnya sampai sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun