Mohon tunggu...
UGAII PIHAUTOO
UGAII PIHAUTOO Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Salah satu hobi saya antara dari beberapa hobi ialah Membaca dan menulis serta berdiskusi dengan teman - teman dan orang sekitar diamana saya tinggal,dan berjumpa.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Muncul Bahasa-Bahasa Asing di Luar Kongres Sumpah Pemuda

26 Desember 2023   17:58 Diperbarui: 26 Desember 2023   18:03 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar blogger pribadi

Setiap hari manusia pasti melakukan kegiatan komunikasi yang semestinya membutuhkan suara yang akan di hasilkan dari mulut yang akan di namakan Bahasa, karena kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk menghubungkan antar manusia bahkan antar makhluk hidup. Salah satu cara berkomunikasi tersebut adalah dengan berbahasa. Bahasa akan digunakan sekelompok masyarakat sebagai alat pengantara. Karena adanya bahasa kita bisa komunikasi yang kompleks, karena bahasa-bahasa yang dapat merepresentasikan pikiran yang dimaksud oleh pembicara kepada pendengar. 

Menurut KBBI bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga merupakan percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, maupun sopan santun.

Sebagai penduduk Indonesia sudah jelas bahwa kita mempunyai bahasa yang resmi,yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia ini digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia dalam sisi berkomunikasi dengan sesama penduduk di Indonesia. 

Bahasa Indonesia resmi dijadikan bahasa persatuan sejak Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 silam melalui Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. 

Sumpah Pemuda yang dimaksud berbunyi "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia".

 Melalui sumpah ini, mewakili seluruh Bangsa Indonesia pemuda Indonesia saat itu telah menyetujui untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasapersatuan. 

Selanjutnya, bahasa Indonesia secara resmi menjadi bahasa negara pada 18 Agustus 1945, yang dituangkan dalam UUD 1945 Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Pasal 36 berbunyi Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi penghubung bangsa dari Sabang sampai Merauke. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan. Yang akan kesulitan dalam terjalin interaksi antar sesama manusia. "Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Bahasa melayula yang di resmi menjadi bahasa persatuan di Negara Repoblik Indonesi (NKRI) karena bahasa Melayu masuk memenuhi kriteria-kriteria bahasa persatuan. Sementara, Bahasa Jawa itu sendiri tidak masuk pada triteri-kriteria bahasa persatuan karena bahasa Jawa terdapat 4 paramasastra, yaitu aksara yang berarti huruf, wanda yang bermakna suku kata, tembung yang berarti kata, dan ukara yang memiliki arti kalimat. Berdasarkan hal tersebut, terdapat 13 bentuk yang membagi bahasa Jawa dalam 5 tingkatan, yaitu:

 basa ngoko, basa kasar, 

basa madya, basa krama, 

dan basa kedaton atau bagongan.

 Akan tetapi, secara garis besar bahasa Jawa memiliki 3 tataran seperti yang Bung Karno katakan dalam perdebatan bahasa persatuan negara saat Kongres Pemuda II, yaitu:

ngoko, kromo, 

dan kromo inggil. 

Ngoko merupakan salah satu dari tingkatan bahasa Jawa yang paling banyak digunakan di kalangan orang Jawa. Akan tetapi, penggunaan tingkatan ini dihindari jika berbicara dengan yang lebih tua atau orang-orang yang dihormati. Karena Ngoko memiliki 2 varian, yaitu:

ngoko lugu dan ngoko alus.

karena begitulah bahasa Jawa tidak disahkan menjadi bahasa persatuan Negara Indonesia. 

MENGAPA Karena ada lima syarat sebuah kata masuk ke dalam KBBI, yaitu bersifat unik; mudah diterima dan sering digunakan oleh masyarakat, baik dari segi jumlah bahasa maupun dari jumlah pengguna; indah didengar dan mudah diucapkan; dibentuk menurut kaidah morfologi di Indonesia; dan tidak bermakna atau berkonotasi negatif.Sehingga bahasa Jawa lebih sulit dipahami, usulan mengenai bahasa Jawa dijadikan bahasa persatuan Indonesia tidak diterima oleh peserta kongres namun yang memili Bahasa Melayu. Yang kini kita memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang menyatukan kita dari ujung timur hingga ujung barat Nusantara. Bahasa ini harus kita utamakan agar tetap dipakai hingga generasi selanjutnya. Dengan demikian, kita menghargai perjuangan pendahulu kita dalam memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan yang telah diikrarkan oleh pemuda pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928 silam. 

Namun yang menjadi pertanyaan terbesar bagi rakyat terkecil adalah terhadap bahasa bahasa yang beredar di Indonesia Misalnya Bahasa Arab yang hadir  di Indonesia ini.  

Mungkin itu disebabkan karena Negara Indonesia Adalah Negara Berkembang? Tentu tidak, karena setiap Negara memiliki aturan dan prinsir negera itu sendiri. Begitu bukan?  

Atauka Negara negara itu Bahasanya bahasa internasional hingga bahasa mereka beredar di Negara Kita lebih khusus di NKRI ini.Bahasa Arab ini  sudah kita ketahui bahwa Bahasa Internasional  namun nyatanya tidak seperti Bahasa Inggris yang penuturnya 1,5 miliar penutru sementata  Bahasa Arab penuturnya 247 jutan penutur. Tapi Nusantata lebih-lebih berpatokan pada berbahasa Arab dan inggisPada hal pada saat menentukan Bahasa persautan Bahasa daerah Jawa dan lainya tidak masuk dalam kriteria kriteri Bahasa persatuan.

Kami bukan tersinggung, ataupun lainya yang bersifat tidak menyukai-nya melaingkan karena Bahasa kebiasaan yang sering terjadi setiap pertemuan para lembaga-lembaga terbesar DKI Yog Jakarta hingga di pelosok indonesia tergemar menggunakan  bahasa Arab, Inggris dan lainya yang di akui sebagai Bahasa Internasional,sebagai kata-kata ucapa sebelum menyampaikan aspirasi, kritik, ataupun sebagai penutup, Ke timbang dengan Bahasa persatuan Indonesia

Dan Bahasa itu sendiri hadir dengan bertujuan menawarkan diri untuk membantu kita manusia agar ide dan gagasan kita untuk sampai kepada sesama kita melalui suara begitu selekas itu. 

Tapi bukan berarti ia menjamin, karena ia dapat menjamun bila bahasanya sama, maka kita sebaga orang Indonesia yang sudah mempunyai bahasa resmi yang tersendiri perlu berbahasa Indonesia,, Sebab bahasa itu tidak menjamin kita jadi  !

Jika munculnya bahasa bahasa asing itu dipengaruhi oleh agama? Karena pemeluk agama Islam,Krusten makin hari makin meningkat hingga beraksi bahasa-bahasa asing di Negara kita yakni Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI). Jika memang disitu alasanya,maka kami yang dari agama lain akan terlihat dipermainkan oleh aturan-aturan di Nusantara ini.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun