Dia adalah Iman Paradana. Ia mengaku kesal dengan tindakan para warga yang main hakim sendiri. Ia juga mengaku geram masalah uang 2.5 juta yang harus disetorkan untuk menjamin Fery. Hal ini juga ia dengar dari pengakuan para teman-temannya di daerah tersebut.
Lewat komentar saya di akun @medanzone, bro Iman mengirimkan dm via ig, dan bertanya kepada saya, terkait keluarga korban. Ternyata ia dan rekan, atas dasar kemanusiaan, ingin memberikan bantuan kepada keluar korban lewat jalur hukum.
Kepada saya bro Iman mengaku membuka kantor advokat di kota Medan, dan kalau tidak ada halangan, ia akan meluncur ke Labuhanbatu pada hari minggu.
"Mohon doanya yah bro."
Itulah pesan terakhir yang ia sampaikan.
Saya berharap, semoga permasalahan ini bisa segera diselesaikan. Â Semoga kedepannya tindakan main hakim sendiri yang sampai menghilangkan nyawa seseorang. Ini adalah tugas kita bersama untuk menjalankan praktek hukum yang ada. Pihak berwajib juga diharapkan mampu menumbuh citra yang bagus di masyarakat, sehingga tidak terjadi lagi hal serupa.
"Negara kita bukanlah negara Arab, nyawa dibayar nyawa. Lalu ayam dibayar nyawa pantaskah ?"
Indonesia adalah negara hukum. Indonesia adalah negara yang berperikemanusiaan. Â
Salam damai.
Palembang, 18/5/19