Kabupaten Banjar, yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, tidak luput dari dampak perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia. Seperti wilayah lain di Indonesia, Banjar juga mengalami kenaikan suhu yang signifikan dan cuaca yang semakin ekstrem.
Salah satu dampak perubahan iklim yang terlihat jelas di Banjar adalah kekeringan yang merusak hasil panen dan mengancam ketersediaan air bersih. Selain itu, wilayah ini juga sering dilanda banjir akibat hujan deras dan kondisi drainase yang buruk.
Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, pemerintah Kabupaten Banjar telah melakukan beberapa upaya. Salah satunya adalah dengan menanam pohon dan melakukan konservasi hutan sebagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi terbarukan seperti panel surya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Namun, upaya pemerintah saja tidak cukup untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin memburuk. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi penggunaan plastik dan limbah serta menjaga kebersihan lingkungan.
Media massa juga dapat berperan dalam mempromosikan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim di Banjar. Melalui metode framing, media massa dapat menekankan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mengajak masyarakat untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi dampak tersebut.
Berikut 10 berita yang membahas tentang perubahan iklim yang terjadi di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan:
Berdasarkan artikel yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa media memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberitaan mengenai isu perubahan iklim di Kabupaten Banjar. Penggunaan metode framing oleh media dalam menyajikan berita perubahan iklim dapat mempengaruhi cara masyarakat dalam memahami dan merespon isu tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa media cenderung menggunakan framing yang berfokus pada aspek ekonomi dan kebijakan publik dalam pemberitaan perubahan iklim. Hal ini dapat mengabaikan aspek lingkungan dan sosial yang juga penting dalam memahami isu perubahan iklim.