Mohon tunggu...
geraldy099
geraldy099 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori-teori Utama dalam Ilmu Komunikasi: Perspektif dan Penerapannya

9 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   20:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Ilmu komunikasi adalah disiplin yang mempelajari bagaimana informasi disampaikan, diterima, dan dipahami melalui berbagai saluran komunikasi. Proses ini melibatkan pengirim pesan, saluran komunikasi, penerima pesan, dan konteks yang mempengaruhi makna pesan tersebut. Dalam studi komunikasi, berbagai teori telah dikembangkan untuk membantu memahami dan

menjelaskan dinamika interaksi manusia, baik dalam komunikasi interpersonal, komunikasi

massa, maupun komunikasi digital. Artikel ini akan membahas beberapa teori utama dalam

ilmu komunikasi, mengulas perspektif yang ditawarkan oleh setiap teori, serta bagaimana teori- teori ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Teori Komunikasi Linear (Model Shannon-Weaver)

Perspektif:

Teori komunikasi linear pertama kali diperkenalkan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver

pada tahun 1948. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses satu arah yang

sederhana, di mana pesan dikirim dari pengirim (sender) kepada penerima (receiver) melalui

saluran komunikasi (channel). Model ini menekankan bahwa ada potensi gangguan atau "noise" yang dapat mempengaruhi penyampaian pesan. Penerapan:

Model komunikasi linear lebih relevan dalam situasi komunikasi satu arah, seperti siaran radio, televisi, atau pengumuman publik. Meskipun model ini sangat sederhana, ia memberikan dasar

penting dalam memahami aspek dasar komunikasi, seperti pengirim, pesan, saluran, dan

penerima. Dalam dunia digital saat ini, model ini sering diterapkan pada komunikasi email atau

pesan teks di mana pesan disampaikan dari satu pihak kepada pihak lain tanpa umpan balik

langsung. 2. Teori Interaksi Simbolik (Symbolic Interactionism)

Perspektif:

Teori ini diperkenalkan oleh George Herbert Mead dan Herbert Blumer pada awal abad ke-20. Teori interaksi simbolik menekankan bahwa komunikasi adalah proses sosial yang dibangun

melalui penggunaan simbol-simbol, seperti bahasa dan gerakan tubuh. Dalam perspektif ini, individu tidak hanya menerima pesan, tetapi mereka juga menginterpretasikan dan memberi

makna pada pesan berdasarkan pengalaman dan konteks sosial mereka. Penerapan:

Teori ini sangat relevan dalam komunikasi interpersonal, di mana interaksi langsung antar

individu menciptakan makna. Misalnya, dalam hubungan antar teman atau keluarga, makna

suatu pesan bisa sangat bergantung pada interpretasi pribadi dan konteks emosional penerima. Dalam dunia profesional, komunikasi dalam tim atau organisasi juga dipengaruhi oleh simbol

dan bahasa yang digunakan, yang menciptakan budaya organisasi tertentu. 3. Teori Agenda-Setting

Perspektif:

Teori agenda-setting pertama kali diajukan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw pada

tahun 1972. Teori ini menyatakan bahwa media massa memiliki kekuatan untuk menentukan

topik-topik yang dianggap penting oleh publik. Dengan memilih dan menonjolkan isu tertentu, media dapat mengarahkan perhatian publik kepada topik-topik yang dianggap relevan atau

penting, meskipun media tidak selalu memengaruhi bagaimana orang berpikir tentang isu

tersebut. Penerapan:

Teori agenda-setting sangat relevan dalam era media massa dan digital saat ini, di mana media

sosial dan platform berita online memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Misalnya, pemberitaan yang intens tentang perubahan iklim dapat menarik perhatian

masyarakat terhadap isu lingkungan. Di sisi lain, teori ini juga digunakan dalam politik untuk

menggambarkan bagaimana media dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap calon

atau kebijakan tertentu.. Kesimpulan

Teori-teori komunikasi memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana proses

komunikasi berlangsung, baik dalam interaksi pribadi, kelompok, organisasi, maupun dalam

komunikasi massa. Setiap teori menawarkan perspektif unik yang membantu kita memahami

kompleksitas komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan teori-teori ini tidak hanya

terbatas pada dunia akademik, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas

komunikasi dalam hubungan pribadi, lingkungan kerja, dan bahkan dalam memahami dinamika

sosial yang lebih luas. Sebagai disiplin yang terus berkembang, ilmu komunikasi akan terus

memberikan kontribusi yang besar dalam menjelaskan bagaimana manusia saling terhubung

dan membentuk makna melalui komunikasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun