Pada kali ini saya akan membahas mengenai mutasi sel eukariotik, tetapi sebelumnya saya akan memberikan beberapa penjelasan sebagai berikut.
Sel adalah bagian terkecil yang menyusun suatu organisme. Sel hidup pertama kali ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek yang pertama kali mengamati sel hidup alga Spirogyra dan bakteri menggunakan mikroskop. Sedangkan untuk sel mati, Robert Hoooke yang pertama kali mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikroskop sederhana. Lalu ia menemukan adanya ruangan kecil yang kosong dan menyebutnya dengan sel.Â
Setelah ditemukannya hasil - hasil penemuan mengenai sel, Â para ilmuan lain juga mulai mengamati untuk melakukan percobaan tentang sel. Disusul oleh Robert Brown yang mengamati struktur sel pada jaringan anggrek dan melihat benda kecil mengapung - ngapung dalam sel. Kemudian ia menamainya inti sel atau nukleus yang berfungsi mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel. Ada juga Schleiden yang mengamati sel tumbuhan dan T. Schwann yang mengamati sel hewan.Â
Menurut Schleiden dan T. Schwann sel merupakan unit struktural dasar makhluk hidup. Kemudian teori - teori sel terus berkembang. Ada Purkinje yang mengenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan di dalam sel. T. Virchow, ia mengamati sel yang sedang membelah kemudian mengatakan "Omnis cellula e cellula" yang menurut T. Virchow artinya sel berasal dari sel sebelumnya. Selain itu Ia juga mengemukakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan. Dari penemuan - penemuan para ilmuwan, didapatkan teori - Â teori sel. Teori - teori sel tersebut adalah :
- Organisme tersusun atas sel.
- Sel merupakan unit dasar makhluk hidup seperti yang dikemukakan oleh Schleiden dan T. Schwann. Unit dasar makhluk hidup ada tiga yaitu unit struktural, unit fungsional, dan unit hereditas.
- Sel berasal dari sel sebelumnya seperti yang dikemukakan oleh T. Virchow.
Dari penjelasan diatas dan berdasarkan hasil pengamatan ada perbedaan antara sel hidup dan sel mati. Perbedaan paling menonjol terletak pada inti sel dan sitoplasma. Pada sel hidup ditemukan inti sel dan sitoplasma, sedangkan pada sel mati tidak ditemukan inti sel dan sitoplasma. Selain itu sel hewan dan sel tumbuhan tentu tidak sama. Mereka memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah pada sel hewan tidak memiliki kloroplas, dinding sel, plastida dan ukuran vakuolanya kecil tetapi memiliki sentriol. Sedangkan pada sel tumbuhan tidak memiliki sentriol tetapi memiliki dinding sel, vakuola yang berukuran besar dan plastida.
Setelah mengetahui mengenai sel, berikut adalah penjelasan yang akan memperdalam sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel eukariotik berasal dari sel prokariotik. Hal ini dapat terjadi karena adanya bukti bukti sejarah sebagai berikut. Dahulu bumi itu tidak seperti sekarang, kondisi atmosfernya yang berbeda, kandungan oksigen yang sedikit, banyak meteor berjatuhan, aktivitas gunung berapi serta tingginya tingkat radiasi. Tentu saja kehidupan tidak langsung ada, tetapi keadaan bumi yang pada jaman dahulu  menyebabkan munculnya kehidupan. Sel prokariotik dikenal sebagai sel primitif pertama kali yang terbentuk. Terbentuk karena dahulu masih banyak petir yang menyambar sehingga muncullah bermacam - macam senyawa dan akan membentuk kumpulan fosfolipid dan karbohidrat berbentuk butiran - butiran kecil. Kemudian butiran - butiran tersebut bergabung dan menarik senyawa lain. Butiran yang besar akan pecah menjadi beberapa butiran yang lebih kecil, diantara butiran - butiran tersebut ada yang mengandung cukup lengkap untuk memulai kehiduan. Sel prokariotik  itu sel sederhana yang tidak memiliki membran inti. Pada sel prokariotik tidak memiliki mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu ia bersifat anaerob yang sesuai dengan keadaan bumi saat itu yang minimnya kandungan oksigen.  Prokariotik terbagi menjadi 2 yaitu Archaebacteria yang bersifat anaerob dan memiliki dinding  yang tersusun atas pseudopeptidoglikan. Ada juga Eubacteria, namun ia tidak hidup pada kondisi seekstrim archaebacteria. Eubacteria ada yang bersifat aerob ada juga yang bersifat anaerob. Ia memiliki dinding sel yang  tersusun dari peptidoglikan.
Sedangkan sel eukariotik tidak muncul secara tiba - tiba, tetapi karena adanya penjelasan - penjelasan para ilmuwan sebagai berikut. Karena selisih jarak ditemukannya bukti fosil sel prokariotik dengan bukti kemunculan sel eukariotik berdekatan, diyakini bahwa sel eukariotik berasal dari sel prokariotik yang berevolusi. Selain itu diantara sel prokariotik dan eukariotik juga terdapat berbagai kesamaan sifat. Lalu keyakinan tersebut berubah setelah munculnya hasil penemuan dari Lynn Margulis dari Universitas Boston. Dengan teori temuannya yaitu teori endosimbiosis. Menurut Lynn teori endosimbiosis adalah hubungan yang ada di dalam sel.  Ia berbendapat bahwa beberapa organel dulunya adalah sel tersendiri. Selain itu ada juga bukti yang mendukung teori tersebut adalah dengan ditemukannya beberapa organel yang memiliki DNA sendiri. Kemudian asal-usul sel eukariotik berasal dari sel prokariotik yang bersifat anaerob yang bersimbiosis mutualisme. Disebut Anaerob karena energi bakteri ini berasal dari perombakan makanan tanpa menggunakan oksigen. Dan disebut heterotrof karena bakteri ini tidak dapat membuat makanannya sendiri. Kemudian munculnya sel fotosintetik telah mengubah kondisi bumi yang semula tanpa oksigen menjadi beroksigen,  karena terbentuknya lapisan ozon. Dan salah satu penyebabnya adalah karena sel prokariot yang melakukan simbiosis mutualisme sehingga muncullah sel yang memiliki inti yang disebut  sel eukariota.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain pada sel prokariotik bentuk DNAnya sirkuler, tidak memiliki membran inti, dan penutup selnya ada yang pseudopeptidoglikan ada yang peptidoglikan. Sedangkan sel eukariotik DNAnya berbentuk linear di nukleus namu ada juga yang berbentuk sirkuler di kloroplas. Selain itu sel eukariotik memiliki membran inti, penutup selnya ada yang dari kitin ada yang dari selulosa dan lignin. Dari penjelasan mengenai sel eukariotik dan sel prokariotik, selain mengetahui perbedaan dapat juga dapat juga diketahui bahwa ada 3 organel yang mengandung DNA sendiri. Organel - organel tersebut antara lain mitokondria, kloroplas, dan inti sel. Selain itu ada juga organel yang berfungsi dalam perlindungan sel yaitu dinding sel, membran inti, membran plasma.
Setelah penjelasan mengenai sel, prokariotik dan eukariotik, selanjutnya adalah membahas tentang topik saya sebenarnya. Topik saya kali ini adalah sejauh mana anda setuju bahwa sel eukariotik lebih mudah mengalami mutasi (perubahan secara cepat) dibanding dengan sel prokariotik. Sebelum pada inti topik tersebut, berikut adalah penjelasan mengenai mutasi.
Seperti pada film X-Men yang bercerita tentang banyak manusia yang mengalami mutasi, menyelamatkan para mutan yang dibasmi oleh sentinel. Mutasi pada film tersebut adalah berubah wujud. Kemudian mengenai pengertian mutasi sendiri berdasarkan biologi. Mutasi adalah perubahan genetik yan disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor - faktor tersebut antara lain radiasi UV, radioaktif, virus, oksidator/radikal bebas. Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh Hugo de Vries dengan bukunya yaitu Mutation Theory. Hal ini digunakan untuk menjawab masalah tentang perubahan fenotip yang terjadi secara tiba - tiba pada bunga Oenothera lamarckiana yang bersifat menurun. Setelah itu ada juga Thomas Hunt Morgan yang meneliti tentang perbedaan warna mata lalat jantan. Selain mereka berdua ada juga Herman Joseph Muller, ia adalah orang yang berhasil melakukan mutasi buatan dengan sinar X. Dari hasil penemuan para ilmuawan - ilmuwan itu didapatkan istilah mutagen, mutan, mutagenesis dan lain lain. Mutagen adalah sesuatu yang menyebabkan mutasi. Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi. Sedangkan mutagenesis adalah perirtiwa terjadinya mutasi.
Jenis - jenis mutasi ada bermacam - macam. Jenis - jenis mutasi berdasarkan sel yang bermutasi ada dua. Jenis - jenis tersebut antara lain :
- Mutasi sel somatik adalah perubahan genetik pada sel somatik yang terjadi setelah pembuahan. Tetapi apabila terjadi sampai rahim maka akan mengakibatkan seseorang memiliki DNA yang berbeda dari sel - sel lainnya. Mutasi ini bisa terjadi karena radiasi atau terjadi secara spontan.
- Mutasi gametik adalah perubahan genetik yang terjadi pada sel gamet meliputi sperma dan ovum.