Penasaran kan strategi cross-selling ini bagaimana sih bisa langgeng bagi para pelakonnya?
Let me spill a little tips that we can take from Starbucks.
1. Merekomendasikan produk yang tepat dan relevan.
Selain minuman dan makanan, Starbucks memiliki fokus lain yaitu merchandise termasuk botol minum / tumbler. Botol minum yang ditawarkan memberi fungsi yang relevan terhadap produk yang dijual Starbucks, yaitu minuman. Tentunya berfungsi untuk menjaga minuman yang dibuat tetap fresh (tidak dingin / es batu tidak meleleh).
2. Mempertimbangkan harga yang diberikan.
Harga minuman Starbucks terbilang tinggi dibanding dengan gerai-gerai lain, namun pertimbangan untuk strategi cross-selling adalah harga makanan yang ditawarkan, tidak sama atau lebih mahal dari minuman-minuman best seller mereka.
3. Menawarkan pelayanan lebih.
Barista Starbucks terkenal dengan keramahan mereka. Dengan menjalin komitmen "make every customer feel special", mereka berhasil menjalin hubungan dan relasi baik dengan para konsumen. Hal ini meningkatkan revenue dan loyalitas konsumen. Jujur saja, siapa yang menolak tawaran 'tulus' mereka terhadap produk?
Jadi, gimana? Sudah paham kan bagaimana cross-selling dapat dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran untuk bisnis kalian?
Semoga seluk beluk dari cross-selling ini bisa berguna untuk mendorong perkembangan bisnis kalian, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H