Mohon tunggu...
George ErnestChristian
George ErnestChristian Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Seorang anak yang gemar berbicara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Kurikulum Merdeka di Tangan Menteri Baru

10 November 2024   20:14 Diperbarui: 10 November 2024   20:34 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan kurikulum secara terus-menerus dapat dianalogikan seperti sebuah benih pohon yang sedang ditanam. Namun, setelah menunggu beberapa waktu, tidak nampak pertumbuhan yang berarti, sehingga benih itu pun diganti dengan benih yang baru. Tidak lama kemudian, benih baru itu pun juga diganti karena tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan. Analogi ini sesuai dengan kebijakan pendidikan di Indonesia, di mana terjadi pergantian kurikulum setiap kali menteri baru ditunjuk. 

Dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia, dibutuhkan waktu agar setiap guru dan murid bisa menyesuaikan diri dengan kurikulum yang ada. Hal yang akan sulit dicapai apabila setiap menteri baru yang ditunjuk selalu mengubah kurikulum. Kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan memang memiliki banyak kekurangan. Akan tetapi, apabila kurikulum ini diganti, maka akan membuat setiap guru dan murid harus menyesuaikan ulang dan akan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun