Sektor ganda putri di dunia bulutangkis saat ini dikuasai oleh Jepang. Ada tiga pasangan Jepang dalam lima besar peringkat dunia yang dirilis oleh Badminton World Federation (BWF) minggu ini. Mereka adalah Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Seakan itu belum cukup, Jepang menempatkan tiga pasangan lainnya di jajaran elit, masing-masing di posisi 12 (Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara), 13 (Naoko Fukuman/Kurumi Yonao) dan 20 (Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata). Jadi bisa disimpulkan bahwa lebih dari seperempat dari Top 20 ganda putri saat ini berasal dari Jepang.
Maka muncullah istilah "barikade Jepang" untuk menyebut deretan pemain ganda putri Jepang yang kini mendominasi bulutangkis dunia. Mereka saling bergantian lolos ke final dan memuncaki podium. Jepang memenangi 7 dari 13 piala ganda putri di BWF World Tour 2018 sejauh ini.
Kekuatan "barikade Jepang" cukup sulit ditembus karena boleh dibilang secara tak langsung mereka bahu-membahu mengalahkan pemain-pemain unggulan dari negara-negara lain agar jalan bagi Jepang menuju final makin mudah digapai. Tiongkok yang beberapa tahun lalu gilang-gemilang di ganda putri kini kesusahan untuk bahkan bisa konsisten mempunyai wakil di final.
Kekompakan "barikade Jepang" itu dibarengi dengan persaingan di antara mereka sendiri. Mereka tak mau kalah dari sesama pemain Jepang dan punya gengsi tersendiri bila sukses menjungkalkan seniornya. Final sesama pemain Jepang di nomor ganda putri tetap berlangsung sengit.
Keberhasilan Greysia/Apriani di Thailand bukan hanya karena mampu 'pecah telor' setelah selalu kalah dari Misaki/Ayaka dalam lima pertemuan mereka sebelumnya. Mereka juga membuktikan diri sanggup menjadi kampiun di turnamen yang diikuti oleh kekuatan penuh ganda putri Jepang. Sesuatu yang tak boleh dilupakan begitu saja.
Kelima pasangan Jepang tersebut lolos ke babak perempatfinal. Ada dua partai yang mempertemukan sesama Jepang sehingga otomatis dua dari mereka harus tersingkir. Satu pasangan secara mengejutkan takluk dari andalan tuan rumah Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dalam tiga set.
Meskipun hanya tersisa dua pasangan ganda putri dari Jepang di babak semifinal, namun keduanya adalah kelas berat. Misaki/Ayaka adalah unggulan ketiga sekaligus bergelar juara Olimpiade 2016 dan Shiho/Koharu adalah unggulan kedua yang memenangkan Superseries Finals di Dubai tahun lalu.
Greysia/Apriani dihadapkan pada Shiho/Koharu di babak semifinal dengan rekor imbang: 1 kali menang dan 1 kali kalah. Diprediksi bakal terjadi pertarungan sengit dengan durasi pertandingan melebihi satu jam, ternyata pasangan kombinasi senior-junior dari Indonesia ini cuma butuh dua set selama 45 menit untuk menang.
Untungnya mereka tidak ambil pusing dengan rekor di atas kertas itu. Niat untuk mencetak kemenangan perdana atas Misaki/Ayaka yang dibarengi dengan usaha pun tak dikhianati oleh hasil cemerlang. Dua set langsung dibukukan untuk mempertahankan gelar juara Thailand Open yang mereka rebut tahun lalu.
Nampaknya Greysia/Apriani bersama pelatihnya, Eng Hian sudah menemukan resep untuk mengalahkan pasangan ganda putri Jepang. Di beberapa turnamen tahun ini, langkah Indonesia sangat sering terganjal oleh kekuatan "barikade Jepang" itu.Â
Greysia/Apriani bertekuk lutut dari pasangan Jepang di Indonesia Masters, Kejuaraan Individu Asia, Kejuaraan Beregu Putri Asia, dan Indonesia Open.
Kesuksesan menembus "barikade Jepang" ini diyakini mampu meningkatkan level kepercayaan diri Greysia/Apriani dalam menghadapi Kejuaraan Dunia di Nanjing pada akhir bulan ini dan Asian Games di Jakarta-Palembang pada pertengahan bulam depan. Target mereka adalah bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia, apapun warnanya.
Semoga saja Greysia yang merupakan juara Asian Games 2014 di Incheon dan peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta bersama Nitya Krishinda Maheswari ini berhasil mengulangi dan bahkan melampaui prestasi tersebut tahun ini dengan menggandeng mitra barunya: Apriani Rahayu. Amin.
Yuk bersama-sama kita dukung perjuangan Greysia/Apriani dan para pebulutangkis Indonesia lainnya di Asian Games 2018! Bagi yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, silahkan ramai-ramai datang nonton langsung di Istora Gelora Bung Karno. Bersama kita satukan energi untuk Indonesia di Asian Games 2018!
Jayalah terus bulutangkis Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H