Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

3 Alasan Kamu Harus Mampir ke Museum dan Memorial 9-11 di New York

23 Juni 2018   20:36 Diperbarui: 24 Juni 2018   18:25 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung membeli tiket masuk museum 9-11. Dokumentasi pribadi.

Berkesempatan datang ke New York adalah hal yang didambakan oleh banyak orang. Kota metropolitan yang dijuluki "The City That Never Sleeps" karena gemerlap kehidupannya yang tak mengenal batas siang dan malam ini memang menyimpan sejuta pesona. Walaupun bukan Ibu Kota Amerika Serikat (AS) tapi nyatanya New York adalah kota AS yang paling terkenal sejagad.

Banyak landmark populer dengan arsitektur megah yang berdiri di kota ini. Tak heran bila ribuan film, acara TV, video musik, atau iklan internasional menjadikan New York sebagai lokasi pengambilan gambar. New York pun sudah diabadikan dalam beberapa lagu, salah satunya adalah "Empire State of Mind" oleh Alicia Keys dan Jay-Z.

Mungkin karena saking banyaknya pilihan destinasi wisata di New York, maka orang yang melancong ke kota itu pun lalu bingung menentukan apa saja tempat yang harus dikunjungi. Patung Liberty? Times Square? Central Park? Tempat-tempat itu memang sangat ikonik dan mencatat jumlah pengunjung yang sangat tinggi tiap tahunnya. Tapi penulis berpendapat bahwa Museum dan Memorial 11 September (umumnya disebut sebagai 9-11) harus ada di daftar tempat yang wajib didatangi bila kita sedang di New York.

Berikut ini 3 alasan kenapa kita wajib ke Museum dan Memorial 9-11 saat di New York berdasarkan pengalaman penulis ketika kesana bulan Mei lalu.

Pertama, objek ini hanya dapat ditemukan di New York
Museum dan memorial ini hanya ada satu di dunia dan itu berlokasi di New York. Dibangun di Ground Zero yang dulunya adalah kompleks menara kembar World Trade Center (WTC), bangunan ini bertujuan untuk mengenang dan menghormati para korban tragedi hancurnya gedung WTC karena serangan pesawat yang dibajak gerombolan teroris pada tanggal 11 September 2001.

Meskipun serangan teroris itu telah menjadi catatan sejarah yang kelam bagi New York, namun bukan berarti mereka mengubur dalam-dalam segala sesuatu tentangnya. Konstruksi pembangunan museum dan memorial ini dimulai pada Maret 2006 atas dukungan penuh dari masyarakat New York dan keluarga korban. Publik memandang eksistensi tempat ini sebanding dengan monumen serupa di berbagai negara yang didirikan atas dasar peristiwa tragis seperti Perang Dunia I dan II maupun konflik-konflik sosial politik lainnya.

Pengunjung membeli tiket masuk museum 9-11. Dokumentasi pribadi.
Pengunjung membeli tiket masuk museum 9-11. Dokumentasi pribadi.
Kompleks yang mulai diresmikan dan terbuka untuk publik sejak 12 September 2011 (memorial) dan 21 Mei 2014 (museum) ini terdiri dari dua kolam memorial berukuran raksasa di bekas pondasi utama menara kembar dan satu gedung museum bertingkat setinggi 21 meter. Kolam dengan air terjun yang mengalir deras ke bagian tengahnya dan dikelilingi oleh plakat nama-nama korban ini adalah desain bertema Reflecting Absence, karya Michael Arad and Peter Walker. Desain kolam dan air terjun itu menggambarkan kehampaan dan kehilangan yang dirasakan akibat tragedi 9-11.

Kini museum dan memorial yang beralamat di 180 Greenwich Street ini telah diakui sebagai salah satu landmark yang "sangat New York" bagi wisatawan maupun warga lokal. Posisi pentingnya boleh disejajarkan dengan ikoniknya Patung Liberty atau kerennya Times Square. Situs-situs dan blog perjalanan internasional pun sudah banyak memberikan ulasan tentang museum dan memorial tersebut.

Bentuk tiket masuk museum 9-11. Dokumentasi pribadi.
Bentuk tiket masuk museum 9-11. Dokumentasi pribadi.
Kedua, di sini kita bisa belajar tentang peristiwa yang mengubah wajah dunia.
Selain untuk mengenang para korban tragedi 9-11, pendirian museum dan memorial ini juga memiliki misi sebagai pusat edukasi bagi para pengunjung. Mengapa penting mempelajari peristiwa 9-11? Karena serangan teroris terburuk yang dialami oleh Amerika Serikat ini telah mendorong adanya banyak perubahan dalam sejarah dunia. 

Berbagai hal terjadi sebagai dampak setelahnya seperti misalnya invasi militer AS ke Afghanistan, perang melawan terorisme yang digaungkan oleh banyak negara, munculnya Islamophobia di dunia Barat, reformasi sistem keamanan penerbangan internasional, pengetatan aturan imigrasi dan lain-lain. Diskusi dan debat menyangkut serangan terorisme 9-11 dan relasinya dengan kebijakan politik luar negeri AS maupun konstelasi politik global pun sampai sekarang masih terjadi. 

Dengan koleksi berupa 40.000 foto, 14.000 artefak, 3.500 rekaman suara, dan ratusan video, museum ini menyajikan layanan Informasi yang super lengkap bagi para pengunjung. Informasi pun sangat beragam dan disusun secara kronologis mulai dari latar belakang peristiwa, situasi di kompleks WTC dan New York pada umumnya beberapa saat sebelum peristiwa, menit per menit saat berlangsungnya peristiwa serta proses tanggap darurat yang dilakukan setelahnya. Semua ditata dengan apik dan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Beberapa puing sisa gedung menara kembar yang dipamerkan. Dokumentasi pribadi.
Beberapa puing sisa gedung menara kembar yang dipamerkan. Dokumentasi pribadi.
Dengan biaya tiket masuk sebesar USD 24 bagi dewasa dan USD 20 bagi anak-anak remaja, pengunjung tidak akan merasa rugi karena berkesempatan melihat beberapa memorabilia, foto, video, puing dari eks menara kembar, dan lain-lainnya yang tidak pernah bisa ditemukan melalui internet atau publikasi lainnya. Saking tingginya nilai penting barang-barang tersebut, para pengunjung diberi batasan atas hal apa yang boleh dan tidak untuk didokumentasikan dengan kamera masing-masing.

Dari pengamatan penulis, ada beberapa hal seputar peristiwa 9-11 yang mungkin kita tidak pernah mengetahuinya dari pelajaran di bangku sekolah. Misalnya tentang bagaimana keberagaman respon masyarakat Amerika dalam memandang isu 9-11 dan macam-macam sudut pandang media massa internasional dalam memberitakan peristiwa ini. Kita juga bisa mengetahui kerumitan proses yang ditempuh oleh regu penyelamat dan para sukarelawan dalam mengatasi krisis pasca peristiwa tersebut.

Selain itu, salah satu yang menarik bagi penulis adalah bagaimana informasi tentang peristiwa 9-11 di museum ini berada dalam posisi netral. Beberapa orang mengatakan bahwa konten museum 9-11 diarahkan untuk menyudutkan dunia Islam yang terseret karena para pelaku teror memiliki latar belakang agama Islam. 

Padahal sesungguhnya tidak demikian karena di museum 9-11 kita juga menemukan fakta-fakta tentang bagaimana Muslim Amerika juga menjadi korban dari peristiwa keji tersebut dan dukungan penuh yang diberikan oleh komunitas Muslim di New York atas upaya rehabilitasi kompleks Ground Zero. Museum 9-11 juga mengecam munculnya Islamophobia di AS melalui beberapa foto dan video.

Salah satu instalasi seni yang memadukan foto-foto korban menjadi bendera Amerika Serikat. Dokumentasi pribadi.
Salah satu instalasi seni yang memadukan foto-foto korban menjadi bendera Amerika Serikat. Dokumentasi pribadi.
Ketiga, tempat yang mampu mengasah kepekaan empati
Tidak banyak tempat wisata di dunia yang memberi kesempatan bagi pengunjungnya untuk mengasah kepekaan empati. Museum 9-11 mengajak warga dunia untuk mengetahui bagaimana alam perasaan dan pikiran warga New York saat serangan teroris itu berlangsung. Tujuannya tak lain adalah agar siapapun bisa memahami kedalaman rasa duka dan sekaligus kekuatan mereka untuk bangkit dari keterpurukan.

Di salah satu bagian dari museum, pengunjung dapat mendengarkan kisah-kisah mengharukan tentang para korban yang dituturkan oleh orang-orang terkasih mereka. Kisah itu bisa berupa kalimat perpisahan, impian yang belum sempat terwujud atau hal berkesan yang ditinggalkan oleh para korban yang kebanyakan adalah para pegawai kantoran di gedung menara kembar itu. Pikiran dan hati kita pun langsung membayangkan bagaimana jika diri kita sendiri atau keluarga kita yang berada di posisi tersebut.

Selain itu, juga terdapat beragam cerita mengharukan dari mereka yang lolos dari tragedi nahas tersebut. Sejumlah orang berhasil menyelamatkan diri dengan turun melalui tangga darurat, keluar dari gedung dan berlari menjauh sebelum bangunan pencakar langit itu runtuh berkeping-keping. Waktu selama kurang dari 30 menit adalah batas antara hidup dan mati bagi mereka.

Kiprah para sukarelawan dan regu penyelamat yang terlibat dalam aksi tanggap darurat pun sangat menarik untuk diketahui. Pengunjung dapat meneladani keberanian dan patriotisme mereka dalam membantu para korban yang selamat, mengevakuasi jenazah korban yang meninggal dan membersihkan lokasi dari puing-puing. Mereka berpacu dengan waktu dan sekaligus meletakkan nyawa mereka sendiri dalam resiko saat bertugas di lokasi.

Puing mobil grup pemadam kebakaran yang hancur saat ikut dalam aksi tanggap darurat 9-11. Dokumentasi pribadi.
Puing mobil grup pemadam kebakaran yang hancur saat ikut dalam aksi tanggap darurat 9-11. Dokumentasi pribadi.
Aneka kisah dari beragam sudut pandang itu dituturkan dalam bentuk video, testimoni suara, catatan tulisan. Dipamerkan juga sejumlah memorabilia pribadi dari para korban yang ditemukan di antara reruntuhan seperti kartu pegawai, tas, buku catatan, dompet, dan lain-lain. Barang-barang itu adalah hal yang biasa namun dibaliknya tersimpan kisah yang menyentuh hati. Pengelola museum memberikan papan peringatan tentang disturbing content pada beberapa bagian agar konten yang sensitif ini memang hanya disaksikan oleh pengunjung yang kuat secara mental.

Pengunjung bisa memberi testimoni setelah selesai berkunjung di museum. Dokumentasi pribadi.
Pengunjung bisa memberi testimoni setelah selesai berkunjung di museum. Dokumentasi pribadi.
Dengan merasakan empati tersebut, para pengunjung dapat mengapresiasi arti hidup dan kedekatan orang-orang terkasih karena kita tak pernah tahu jika sewaktu-waktu dapat berpisah dengan mereka untuk selama-lamanya. Pesan kolektif lainnya yang muncul adalah bahwa warga dunia harus bersatu melawan segala tindak terorisme karena yang selalu dirugikan adalah insan manusia yang tak bersalah. Tidak ada ruang untuk menoleransi terorisme, apapun dalihnya.

Kunjungan ke museum dan memorial 9-11 akan memberi pengalaman yang spesial. Dokumentasi pribadi.
Kunjungan ke museum dan memorial 9-11 akan memberi pengalaman yang spesial. Dokumentasi pribadi.
Demikianlah 3 hal yang menjadi alasan bagi penulis untuk merekomendasikan Museum dan Memorial 9-11 masuk dalam daftar tempat yang wajib dikunjungi bila sedang berada di New York. Seperti kata orang-orang bijak, perjalanan ke negara lain bukan hanya untuk mengagumi keindahan dan keunikan yang ditemui disana, namun juga untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang berguna.

Selamat jalan-jalan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun